Al Faqih Warsono
Ketiga kata di atas merujuk pada bentuk future (waktu yang akan dating). Sebenarnya
untuk menyatakan future, sturuktur yang digunakan bisa tiga macam, yaitu : (1)
shall/will, (2) be going to, dan (3) present progressive (be+ V-ing ).
Ketiganya tidak memiliki makna yang sama persis, alias
sedikit berbeda.
- Dalam kasus makna predicting (memprediksi), shall, will dan be going to memilki makna yang sama kecuali pada present progressive, seperti :
·
I think it’ll rain this evening (saya
kira akan turun hujan nanti sore) atau
I think it’s going to rain this evening.
tapi tidak pada kalimat: I think it’s raining this evening.
(karena “raining” di sinki berarti sedang turun hujan, bukan akan turun)
I think it’s going to rain this evening.
tapi tidak pada kalimat: I think it’s raining this evening.
(karena “raining” di sinki berarti sedang turun hujan, bukan akan turun)
- Dalam kasus condition (mosalnya dengan “if”), shall dan will digunakan untuk predicting, tetapi tidak dengan bentuk “be going to”, seperti :
·
If you come out for a walk, you’ll
feel much better. (jika Anda keluar jalan-jalan, Anda akan merasa lebih baikan)
tapi tidak pada kalimat: If you come out for a walk, you’re going to feel much better.
tapi tidak pada kalimat: If you come out for a walk, you’re going to feel much better.
- Dalam kasus membicarakan benda yang telah diputuskan/ditetapkan/direncanakan (present-future), “be going to” atau “present progressive” digunakan, tetapi tidak pada kalimat yang menggunakan “will/shall”. Misalnya:
·
She’s going to have a baby in
June. (Ia akan memiliki seorang bayi pada bulan Juni ini [ditetapkan oleh hasil
pemeriksaan])
atau: She’s having a baby in June.
tapi tidak pada kalimat: She’ll have a baby in June.
atau: She’s having a baby in June.
tapi tidak pada kalimat: She’ll have a baby in June.
·
Where are you going for your
holidays? Atau Where are you going to go for your holidays? (Kemana Anda akan
[berencana] pergi pada liburanmu?)
tapi tidak pada kalimat: Where will you go for your holidays? (karena “will” di sini tidak berarti rencana).
tapi tidak pada kalimat: Where will you go for your holidays? (karena “will” di sini tidak berarti rencana).
·
The Browns are coming to dinner.
(Keluarga pak Brown akan dating ikut makan malam), (setelah menelpon
sebelumnya)
tapi tidak pada kalimat: The Browns will come to dinner
tapi tidak pada kalimat: The Browns will come to dinner
·
Tom’s getting his new glasses next
week. (Tom akan mendapat kaca mata barunya minggu depan) (setelah pemeriksaan
dan memilih bentuknya)
- Dalam kasus berbicara tentang hal yang dapat kita lihat sekarang atau pasti terjadi, kita menggunakan “be going to”, seperti :
·
Look, It’s going to rain (lihat,
hari akan turun hujan)
·
We’re going to crash! (Kita akan
bertabrakan) (kata kita di sini bedara dalam sebuah kendaraan [mobil, kapal,
pesawat])
- Dalam kasus membicarakan tindakan yang akan dilakukan pada waktu kini, bila kita memutuskan melakukannya, kita biasa menggunalan “will” (biasanya dengan bentuk singkatan ‘ll), misalnya:
·
I’m tired. I think I’ll go to bed.
(Saya letih. Saya kira perlu tiduran)
·
“Come to supper”. “Ok, thanks, I’ll bring a bottle”. (“Ikutlah
makan malam”, “OK, terima kasih, nanti saya bawa botol minuman”)
·
Look! She’s wearing my coat. I’ll
kill her. (Lihat! Dia pakai jas saya. Nanti saya bunuh dia)
·
I promise I’ll pay you back. (saya
janji akan bayar kembali uang kamu)
- Dalam kasus membuat keputusan pada saat kita tengah membuatnya, biasanya kita menggunakan “will”. Sedangkan kata “shall” dalam hal ini jaran digunakan.
·
The phone’s ringing. “I’ll answer it”. (telepon berdering. Saya
akan menjawabnya)
·
Tapi kita menggunakan “shall” jika
kita “menanyakan putusan apa yang akan dibuat”.
What shall I do? (apa yang harus saya lakukan?)
Shall we tell her? (Haruskan saya beritahu dia?)
What shall I do? (apa yang harus saya lakukan?)
Shall we tell her? (Haruskan saya beritahu dia?)
- Dalam kasus janji atau ancaman, biasanya menggunakan “will”, misalnya
·
I promise I won’t get drunk
again.( Saya janji tidak akan mabuk lagi)
tapi tidak pada kalimat: I promise I am not going to get drunk again
tapi tidak pada kalimat: I promise I am not going to get drunk again
·
I swear I’ll pay you back (saya
sumpah akan bayar kembali padamu)
·
I’ll hit you if you do that again.
(saya sumpah akan pukul kau jika kau melakukannya lagi)
- Dalam kasus tawaran dan permohonan, biasanya menggunakan bentuka tindakan future bergantung pada tindakan yang diputuskannya, misalnya:
·
Will you give me a hand? (maukah
kau membantuku?) maksudnya tolong putuskan apakah mau membantu saya atau tidak?
·
Are you going to give me a
hand? (Apakah kau mau membantuku?)
maksudnya apakah anda sudah memutuskan mau membantuku?
·
“Shall” digunakan untuk untuk
menawarkan sesuatu, dan “will” untuk memohon.
misalnya:
Shall I carry your bag? (bolehkah aku membawa tasmu?)
Will you get me a newspaper? (tolong ambilkan aku suratkabar?)
misalnya:
Shall I carry your bag? (bolehkah aku membawa tasmu?)
Will you get me a newspaper? (tolong ambilkan aku suratkabar?)
Sumber :
Michael Swan, Practical English Usage, 1980, Oxford University Press (OUP)
Michael Swan, Practical English Usage, 1980, Oxford University Press (OUP)
Marcella Frank, Modern English-a practical reference guide,
1972, Prenctice-Hall
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.