Senin, 30 November 2015

Makna kata “THAT” dalam Bahasa Inggris



Al Faqih Warsono



Kata “That” memiliki sedikitnya tiga arti yang secara umum biasa di pakai dalam kalimat/ungkapan. Berbeda denga  kebanyakan siswa yang mengartikan “that” dengan kata “itu”. Memang padanan kata tersebut terdapat di dalam kamus bahasa Inggris-Indonesia, tetapi ternyata akan terasa janggal dan tidak bisa dipahami dalam kalimat-kalimat lain. Baru akan bisa dipahami dengan arti lain, yang dikamus akan sulit ditemukan artinya, kecuali pada kamus tertentu saja. Berikut arti kata “that” berikut contohnya.

1.   Itu (biasanya terletak di depan/sebelum kata benda atau predikat)

e.g.
That book = buku itu; that boy = anak itu
That book is English. (buku itu adalah [buku] bahasa Inggris)
That boy got a gold medal. (anak itu mendapatkan medali emas)
That is a book = itu adalah sebuah buku.
That will take much time. ([hal] itu akan memakan banyak waktu)

2.   Bahwa (biasanya terletak di belakang atau sesudah anak kalimat*) dan sebelum subjek+predikat)

*) anak kalimat setidaknya memiliki subjek kalimat dan predikat
Predikat à bisa berupa kata kerja, atau kata bantu “to be” (seperti : is, am, are, was, were, be)

e.g.
I know that Amir is clever (aku tahu bahwa Amir pandai)
(I know à Subjek+predikat) + that + Amir is clever à Subjek+predikat)
I’m sure that he’s not guilty (aku yakin bahwa dia tak bersalah)
(I’m sure à Subjek+predikat + that + he’s not guiltyà Subjek+predikat)

3.   Yang (biasanya terletak di belakang atau sesudah kata benda/subjek dan sebelum predikat atau Subjek+predikat)

e.g.
The boy that rides a bike is Rudi. (Anak yang mengendarai sepeda itu adalah Rudi)
(The boy à kata benda/subjek + that + rides a bike à predikat)
The letter that you sent is received. (surat yang kamu kirimkansudah diterima)
(The letter à subjek/kata benda + that + you sent à subjek+predikat)

Kamis, 01 Oktober 2015

Sorry (Permohonan Maaf dan Minta Pengulangan)



Sorry (Permohonan Maaf dan Minta Pengulangan)

Alfaqih Warsono

1
2.


Ungkapan “Sorry” atau “I’m sorry” pada contoh 1 di atas bermakna permohonan maaf (Apologizing) baik sebelum terjadi hal-hal yang tdk diinginkan, (mungkin akan mengganggu orang lain), maupun sesudah terjadi (yang pasti mengganggu kenyamanan/ketenangan orang lain). Intonasi (lagu kalimat) yang digunakan adalah intonasi menurun (falling intonation) (perhatikan garis merah tsb).

e.g.
Bram has spoiled Yudika’s book by some of his ice cream. (Bram mengotori buku Yudika karena es krimnya)
Bram : I’m sorry (drying  the spoiled book)  (Maaf. (sambil mengeringkan buku tersebut)

Ungkapan “Sorry” atau “I’m sorry” pada contoh 2 di atas bermakna perminataan pengulangan (asking for repetition).  Senada dengan makna ungkapan “Pardon?” (Apa? Tolong ulangi lagi!),  “Can you repeat, please?” (Bisa Anda ulangi lagi?), atau “What did you say?” (apa yang Anda katakana tadi?), dll.
Intonasi (lagu kalimat) yang digunakan adalah intonasi menaik (rising intonation) (perhatikan garis merah tsb).

e.g.
Ardi  :  I was in Jakarta when my father passed away.
( aku ada di Jakarta ketika ayahku meninggal)
Tito   : Sorry?
Ardi  : Yes. When my father passed away, I was in Jakarta.
(Ya. Ketika ayahku meninggal, aku ada di Jakarta)
Tito   : Oh, I’m sorry to hear that. (Oh, aku turut berduka
cita)

Have (Mempunyai atau Telah?)



Have (Mempunyai atau Telah?)

Alfaqih Warsono

Banyak makna dan penggunaan kata “have” dalam Bahasa Inggris. Namun dalam kesempatan ini, disajikan hanya dua perbedaan makna dan penggunaan kata “Have”, yaitu : “have” dengan arti “mempunyai” dan “have” dengan arti “telah”.


 
1.      Have (mempunyai)
Jika diikuti dengan kata benda (sebagai objek kalimat)
e.g. 

I have a new bike (saya punya sebuah sepeda baru)

“Have” berfungsi sebagai predikat. “Have” berupa kata kerja (mempunyai), karena diikuti kata benda, yaitu “a new bike” (sebuah sepeda baru)

“Have” dapat berupa inlfeksi menjadi “has” (tergantung pada subjek kalimatnya), dan “had” (bergantung pada waktu pemakaiannya, dalam hal ini waktu lampau)
E.g
Sari has a new bike (Sari punya sebuah sepeda baru)
Sari had a new bike when she was 15. (Sari punya sebuah sepeda baru ketika ia berumur 15 thn)


2.      Have (telah)
Jika diikuti dengan kata kerja ke-3 (perfect tense) (sebagai predikat kalimat)
e.g.

I have made a new agenda. (saya telah membuat sebuah agenda baru)

“Have” berfungsi sebagai kata bantu kata kerja (telah) dalam predikat, predikatnya adalah “have made”. “Made” adalah berupa kata kerja ke-3 dari kata “make”, “made”, “made” (membuat).

“Have” dapat berupa inlfeksi menjadi “has” (tergantung pada subjek kalimatnya), dan “had” (bergantung pada waktu pemakaiannya, dalam hal ini waktu lampau)
E.g.
Inka has made a new agenda. (Inka telah membuat sebuah agenda baru)
Inka had made a new agenda before she passed away. (Inka telah membuat sebuah agenda baru sebelum ia meninggal dunia)

Really? Dan Is it?



Really?  Dan  Is it?

Alfaqih Warsono


Ungkapan “Really?” dengan nada naik,  digunakan untuk menyatakan : kepastian (certainty), keheranan (astonishment), perhatian (attention).
Sehingga “Really?”  Berarti: Sungguh?, Benarkah?, Masa sih?, Iya tah? (dalam Bahasa Indramayu).

Terkait ungkapan “Really?”  terutama dalam hal menunjukkan perhatian (attention), dapat diungkapkan cara lain dengan makna yang sama.  Berikut ungkapan lain tersebut:
·         Is it?
·         Are you?
·         Was he?
·         Do you?
·         Does it?
·         Does he?
·         Can you?
·         Will you?
·         Shall we?
·         Has it?
·         Did she?
·         Have they?
·         Dll.




Contoh asal kalimat:
1.      Is it? (sungguh?)
Mario   : The aero plane is missing?
Then Silvy pays attention to him and says
Silvy    : Is it?

Asal kalimat:
The aero plane is missing.  (Pesawat terbang itu menghilang)
Ketika seseorang mengatakan kalimat di atas, orang lain akan menunjukkan perhatian dengan mengatakan “Sungguh?”, maksudnya apakah betul Pesawat terbang itu menghilang.
Maka cara menulis kalimat perhatian itu adalah:
Is it? (Sungguh?)

Asalnya:
The aero plane is missing. (Pesawat terbang itu menghilang)
“The aero plane” adalah subjek kalimat berupa kata benda tunggal. Pengganti (pronoun) untuk kata benda tunggal adalah “it”.
“Is” adalah predikat bersama dengan kata “missing”, sedangkan “is” berupa kata bantu (to be).
Cara membuat kalimat Tanya “apakah?” adalah:
(Kata bantu didahulukan / mendahului subjeknya)
Is the aero plane is missing? (apakah [betul] Pesawat terbang itu menghilang?)
Is it (missing)? (sungguhkah itu menghilang?)
Is it? (sungghuh?)

2.      Are you? (Sungguh?)
Deni    : Hallo, Kim. How are you?
Kimo   : Hallo, Den. I’m fine. Where are you?
Deni    : I am in London now.
Kimo   : What? Are you?

Cara membuat ungkapan perhatiannya:
I am in London now. (saya ada di London sekarang)
Subjek kalimat “I” untuk yang membuat pernyataan, dan akan diganti menjadi “You” untuk orang yang akan memberi perhatian “Sungguh?”.
Predikat kalimatnya adalah kata bantu (to be) dan tidak ada kata kerja dalam hal ini. Jika kata bantu (to be) untuk “I” adalah “am”, maka kata bantu (to be) untuk “you” adalah “are”. Perhatikan table di bawah ini:

Subjek
To be (kini)
Subjek
To be (lampau)
I
Am
I
Was
You
Are
You
Were
He
Is
He
Was
She
Is
She
Was
It
Is
It
Was
We
Are
We
Were
They
Are
They
Were

Ungkapan perhatiannya dahulukan kata bantu sebelum subjeknya:
I am in London now.
(menjadi)
Are you (in London now)?
Are you? (sungguh)

3.       Was he? (sungguh?)
Deni     :    Mario was sleeping in the stable last night. (Mario semalam tidur di kandang)
Kimo    :    ….
Ungkapan perhatian Kimo terhadap pernyataan Deni adalah:
Was he?
Asalnya: subjek kalimatnya adalah Mario (kata gantinya adalah “he” [dia laki-laki]). Predikat kalimatnya adalah “was” berupa kata bantu. (lihat table pada no. 2 di atas)

Tabel Kata Ganti Tunggal
Subjek
Kata Ganti
Subjek
Kata Ganti
Indro
He
A cat (kucing)
It
Minah
She
A pencil (pensil)
it
A boy
He
SMP
It
A girl
She
A mango tree
it
Mother
She
A plane (pesawat)
it
Father
He




Tabel Kata Bantu



4.      Do you? (Sungguh?)
Hanan    : I love you, Merry.
Merry     :  …..
Ungkapan perhatian Merry terhadap pernyataan Hanan adalah:
Do you?
Asalnya: I love you
Subjek kalimatnya :”I” ungkapan perhatiannya menggunakan “you”. Predikatnya menggunakan kata kerja ke-1 “love”, kata bantunya adalah “do” (jika berakhiran “s” [loves], maka kata bantunya “does”). (lihat table pada no. 3 di atas)

Cara membuat ungkapan perhatiannya adalah dahulukan kata bantu sebelum kata subjeknya:
Do you?

5.      Will you? (Sungguh?)
I will taste the cake. (aku mau mencicipi kue itu)
Cara membuat ungkapan perhatiannya adalah dahulukan kata bantu sebelum kata subjeknya:
Subjeknya: I (untuk bertanya, subjek “I” diganti dengan subjek “you”)
Kata bantu: menggunakan modal “will”
Sehingga ungkapan perhatiannya:
Will you? (sungguh?)

6.      Does it?
The car runs very fast. (mobil itu berjalan sangat cepat)
Cara membuat ungkapan perhatiannya adalah dahulukan kata bantu sebelum kata subjeknya:
Subjeknya: the car (kata benda tunggal menggunakan kata ganti “it”)
Predikatnya menggunakan kata kerja “runs”, yaitu kata kerja I + is
Kata bantu: menggunakan do+is, yaitu “does”
Sehingga ungkapan perhatiannya:
Does the car run very fast? (apakah mobil itu berjalan sangat cepat?)
Does it? (sungguh?)

7.      Did she?
Siti Jamilah studied Arabic this morning. (Siti Jamilah belajar Bahasa Arab tadi pagi)
Cara membuat ungkapan perhatiannya adalah dahulukan kata bantu sebelum kata subjeknya:
Subjeknya: Siti Jamilah (kata ganti perempuan tunggal menggunakan kata ganti “she” [dia perempuan])
Predikatnya menggunakan kata kerja “studied”, yaitu kata kerja II  dari kata “Study+did”
Kata bantu: menggunakan “did”
Sehingga ungkapan perhatiannya:
Did Siti Jamilah study Arabic this morning? (apakah Siti Jamilah belajar Bahasa Arab tadi pagi?)
Did she? (sungguh?)

8.      Have they?
The children have climbed Mount Ciremai. (anak-anak telah mendaki Gn. Ciremai)
Cara membuat ungkapan perhatiannya adalah dahulukan kata bantu sebelum kata subjeknya:
Subjeknya: the children (kata gantinya adalah “they”, karena the children [anak-anak] adalah bentuk jamak dari the child [anak], dan setiap benda/orang jamak menggunakan kata ganti “they” [mereka])
Predikatnya menggunakan kata kerja “climbed”, yaitu kata kerja III  yang didahului kata bantu “have”
Kata bantu: menggunakan “have”
Sehingga ungkapan perhatiannya:
Have the children climbed Mount Ciremai? (apakah anak-anak telah mendaki Gn Ciremai?)
Have they? (sungguh?)

Contoh lainnya akan menggunakan pola yang sama seperti delapan contoh di atas.