Jumat, 24 Juni 2011

Number: Calculation (Hitungan)

Alfaqih Warsono

  1. Addition (Penjumlahan)
    Bagaimana caya membaca bilangan penjumlahan dalam matematika? Dalam penjumlahan sederhana, kita biasanya membaca "and" untuk lambang penjumlahan ( + ), dan membaca "is" atau "are" untuk lambang ( = ). Contoh:
    • 2 + 2 = 4 (two and two are four)
    • 6 + 5 = 11 (six and five is eleven)
    • What is 8 + 6?  (What is eight and six?) (Berapa 8+6?)
    Dalam penjumlahan yang lebih besar, (termasuk dalam gaya yang lebih formal) kita menggunakan "plus" untuk lambang ( + ), dan "equals" atau "is" untuk lambang ( = ).
    • 712 + 145 = 857
      (seven hundred and twelve plus a hundred and forty-five is eight hundred and fifty-seven) atau
      (seven hundred and twelve plus a hundred and forty-five equals eight hundred and fifty-seven)
  2. Substraction  (Pengurangan)
    Bagaimana membaca operasi pengurangan dalam Matematika.
    Dalam model percakapan, berkenaan dengan angka-angka kecil (pengurangan sederhana), orang biasanya membacanya dengan menggunakan "from" untuk lambang ( - ) dan "is" atau "leaves" untuk lambang ( = ).
    • 7 - 4 = 3
      dibaca (Four from seven leaves three)
      atau (Four from seven is three)
      atau (Seven take away four leaves three)
      atau (Seven take away four is three)

    Dalam penggunaan yang lebih formal, atau berkenaan dengan angka yang lebih besar, kita membaca "minus" [baca: /'mainәs/] untuk lambang ( - ), dan "equals" untuk lambang ( = ).
    • 619 - 428 = 191
      Dibaca (Six hundred and nineteen minus four hundred and twenty-eight equals a hundred and ninety-one)
  3. Multiplication (Perkalian)
    Bagaimana membaca operasi perkalian dalam Matematika.
    Dalam penghitungan sederhana, ada sebuah pendekatan yang paling umum digunakan di Amerika, yaitu dengan "menambah huruf 's'/menjamakkan" pada angka pengalinya untuk lambang ( x ) dan "are" untuk lambang ( = ).
    • 3 x 4 = 12
      Dibaca (Three fours are twelve)
    • 6 x 7 = 42
      Dibaca (six sevens are forty-two)
    Dalam penghitungan yang lebih besar, ada beberapa kemungkinan. Yaitu membaca "times" untuk lambang ( x ) dan "is" atau "makes" untuk lambang ( = ).
    • 17 x 381 = 6477
      Dibaca (seventeen times three hundred and eighty-one makes six thousand, four hundred and seventy-seven)
      atau (seventeen times three hundred and eighty-one is six thousand, four hundred and seventy-seven)
    Dalam gaya yang lebih formal, kita biasanya membaca "multiplied by" untuk lambang ( x ), dan "equals" untuk lambang (= ).
    • 17 x 381 = 6477
      Dibaca (seventeen multiplied by three hundred and eighty-one equals six thousand, four hundred and seventy-seven)
  4. Division (Pembagian)
    Bagaimana membaca operasi Pembagian dalam Matematika?
    Dalam cara yang paling sederhana, menggunakan "divided by" untuk lambang ( : ), dan "equals" untuk lambang (=).
    • 261 : 9 = 29
      Dibaca (two hundred and sixty-one divided by nine equals twenty-nine)
    Tetapi dalam penghitungan yang lebih kecil, orang biasanya menggunakan "into" untuk lambang ( : ), dan "goes" untuk lambang ( = ).
    • 9 : 3 = 3
      Dibaca (Three into nine goes three)

Kamis, 23 Juni 2011

Question Tag (1) (Jawaban positif)


Alfaqih warsono



Question tag adalah kalimat dengan “penegasan”. Orang sering memberi penegasan terhadap apa yang ia ucspksn dengan kata-kata, seperti : “…, kan?”, “…, bukan?”, “…, ia kan?, ya?”.

Letak kata-kata Question tag ada di bagian akhir kalimat pernyataan itu, karena kalimat induknya bukan kalimat tanya, dan memang bukan untuk bertanya.
Berikut ini cara penulisannya:

  1. Subject + be …….., be(n’t) + subject ?
·        Susi is OK, isn’t she?
(Susi cakep, kan?)
Catatan:
Kata “she” [dia perempuan] adalah kata ganti untuk “Susi”, yaitu orang perempuan tunggal.
Orang /pendengar yang setuju akan mengatakan : Yes, she is.
·        I am a boy, aren’t I?
(Saya cowok, ia kan?)
Contoh ini adalah merupakan kekecualian yang tidak sesuai aturan penulisan, yaitu bukan “..’m not I” tetapi menggunakan “aren’t I”
·        They’re coming, aren’t they?
(Mereka akan datang, bukan?)
Catatan: ini bukan untuk menanyakan apakah mereka akan datang atau tidak, tetapi sudah tahu mereka akan datang namun belum terlihat datang sehingga ragu, dan menegaskan bahwa sebenarnya yakin mereka akan datang.
Sehingga respon dari orang lain yang dibutuhkan adalah : Yes, they are.

  1. a. Subject + Verb1 …….., do(n’t) + Subject ?
    • The children play marbles, don’t they?
      (Anak-anak bermain kelereng, bukan?)
      Kata kerja (verb)1 adalah “play” (bermain).
      Kata “they” (mereka) adalah kata ganti untuk “the children” (anak-anak).
b.      Subject + Verb1(s) …….., does(n’t) + Subject ?
·        Saskia reads a novel, doesn’t she?
(Saskia membaca novel, ia kan?)
Kata “she” (dia perempuan) adalah kata ganti “Saskia”.
Verb (kata kerja)1+s adalah reads (dari kata read+s)

  1. Subject + Verb2 …….., did(n’t) + subject ?
·        We came earlier yesterday, didn’t we?
(Kami datang lebih awal kemarin, bukan?)
Kata “came” adalah kata kerja (verb)2 dari kata “come + did”.
Kata “came” menunjukkan datangnya pada waktu yang sudah lewat/yang lalu.

  1. a. Subject + have + verb3 ……, have(n’t) + subject ?
·        The people have worked hard, haven’t they?
(Orang-orang telah bekerja keras, bukan?)
Kata “they” (mereka) adalah kata ganti untuk “the people”(orang-orang). Ingat setiap subjek berbentuk jamak, kata gantinya adalah “they” (mereka).
Kata “worked” adalah kata kerja (verb)3 dari kata “work-worked-worked” (bekerja).
b. Subject + has + verb3 ……, has(n’t) + subject ?
·        Mr. Nono has gone to school, hasn’t he?
(Pak Nono telah pergi ke sekolah, kan?)
Seperti  pada penjelasan di atas bahwa kata ganti untuk orang laki-laki tunggal adalah “he”. Jadi, Mr. Nono kata gantinya adalah “he”.
kata “gone” adalah cirri kata kerja (verb)3 dari kata “go-went-gone” (pergi)

  1. Subject + modals …….., modals(n’t) + subject ?
    Modals (dalam Bahasa Inggris) termasuk dalam kata bantu juga sebelum kata kerja dalam predikat. Berikut perbandingan antara modals dan Question-tag modals-nya dalam pernyatan positif.

MODALS
QUESTION-TAG MODALS
Can
Can’t
Could
Couldn’t
Should
Shouldn’t
Would
Wouldn’t
Must
Mustn’t
May
Mayn’t
Will
Won’t
Shall
Shan’t

·        You can speak Javanese, can’t you?
(Kamu bisa bicara Bahasa Jawa, kan?)
Bentuk negative dari kata “can” sebenarnya tidak hanya “can’t” tapi juga “cannot”, tetapi dalam penggunaan question tag, biasa menggunakan “can’t”
Jadi bukan : You can speak Javanese, cannot you?*
Catatan:
modals dalam table yang berwarna kuning di atas, adalah bentuk special, dimana “will” tidak menggunakan “willn’t” tetapi “won’t”. begitu juga “Shall’ menjadi “shan’t” bukan “shalln’t”.

  1. Question tag sesudah  imperative (kata peintah)
    Jika kalimat induk menggunakan imperative (perintah), berarti subject-nya adalah “YOU”. Oleh karena itu Question tag menggunakan “will you; won’t you; would you; can you; can’t you; atau could you”.
    Kata Tanya-kata Tanya itu dalam hal ini bukan berfungsi sebagai kata Tanya dalam kalimat Tanya, tetapi sebagai penegasan yang semisal dengan “please” atau permintaan dengan bentuk modals di depan kalimat perintah tersebut. Nada ucapannya menggunakan intonasi naik.
    Contoh:

    • Do sit down, won’t you?
      (duduklah! Bisa duduk, kan?)
      maknanya seperti : Won’t you do sit down?
      Tetapi kalimat ini berbentuk pertanyaan.
    • Shut up, can’t you?
      (tolong diam! Bisa diam, kan?
      maknanya seperti :
      Shut up please! (tolong diam!) atau
      can’t you shut up?
      (tidak bisakah kamu diam?)
    • Open a window, would you?
      (Bisa buka jendela, kan?)
      maknanya seperti :
      Would you open a window?
      (maukah kamu buka jendela?)
    • Give me a hand, will you?
      (mau kan kamu ulurkan tangan padaku?)
      maknanya seperti :
      Will you give me a hand?
      (maukah kamu ulurkan tangan padaku?)

Catatan: jika perintahnya berbentuk negative, maka question tag-nya hanya menggunakan “will you?”. Seperti  : Don’t forget, will you? (bisa tidak lupa, kan?).
Question tag “will, would, can, dan can’t” digunakan untuk menyuruh orang lain. Sedangkan. ”won’t” digunakan untuk mengundang/mengajak”.


  1. Question tag sesudah  “There”
    a. There + auxiliary verb…….., be(n’t) + there ?
    • There’s something wrong, isn’t there?
      (Ada sesuatu yang salah, ya?)
    • There will be a problem, won’t there?
      (Akan ada maslaah, ia kan?)

Catatan:
Auxiliary verb (kata kerja Bantu), digunakan sebagai predikat kalimat yang kata kerjanya tidak sempurna. Kalimat “there is something wrong” tidak memiliki kata kerja, sementara “something wrong” adalah predikatnya “there”, maka “is” membantu menyempurnakan predikat setelah subjek “there”.
Pada  kalimat “There will be a problem”, kata “a problem” adalah kata benda, jadi tidak ada kata kerja sebagai predikat dari subjek “there” nya. Sedang pengertiannya belum akan terjadi, maka “will” digunakan sebagai “auxiliary” dan “be” sesudah nya.

  1. Question tag sesudah  “nothing dan nobody/no one”
    nothing dan nobody/no one adalah kata-kata negative, sehingga Question tag-nya menggunakan bentuk positif. Kata”it” digunakan untuk menghindari pengulangan “nothing”. Dan “they” untuk menghindari pengulangan “nobody/no one”.
    Contoh:
    • nothing can stop us now, can it?
      (tidak ada yang dapat menghentikan kita, kan?)
    • nobody phoned while I was out, did they?

  2. Question tag sesudah   “somebody, someone, every body, every one”
    Question tag sesudah kata-kata itu menggunakan “they”, meskipun dalam kalimat pernyataaan (induknya) menggunakan predikat yang menunjukkan tunggal.
    Contoh:
    • Someone is knocking at the door, aren’t they?
      (seseorang tengah mengetuk pintu, kan?)
      Catatan:
      Karena “someone” diganti “they” maka “is” pun diganti dengan “are”, karena kata Bantu untuk “they” bukan “is” tetapi “are”.
    • Somebody borrowed my coat yesterday, didn’t they?
      (seseorang meminjam jasku kemarin, ya kan?

  3. Question tag sesudah  Ellipsis
    Ellipsis adalah kalimat dengan membuang/menghilangkan subject kata ganti dan auxiliary verb (kata kerja Bantu)nya. Pada question tag-nya mengembalikan subject kata ganti dan auxiliary verb (kata kerja Bantu)nya itu, karena pada hakekatnya kalimat ellipsis menyembunyikan itu.
    Contoh:
    • Nice day, isn’t it?
      (hari yang cerah, ya kan?
      asalnya adalah : It is a nice day, isn’t it?
      karena subject “it” juga digunakan untuk menunjukkan “waktu” sebagai “it impersonal”.
Ellipsis juga terjadi pada kalimat yang berasal dari kalimat Tanya. Contoh:
·        Your mother at home, is she?
(apa betul ibumu ada di rumah?, [kan ia sedang pergi? Mana mungkin ada])
Catatan:
Makna kalimat di atas adalah “ibumu [tidak ada] di rumah, kan?”
Kalimat Tanya  dalam question tag bersifat ragu dan mengandung unsure negative, maka question tag-nya menggunakan bentuk positif. Ingat kalimat ellipsis adalah kalimat yang menyembunyikan bagian kalimat dan maknanya karena dianggap sudah  dupahami/dimengerti.
asal kalimat di atas adalah:
your mother isn’t at home
·        John be here tomorrow, will he?
(apa benar John di sini besok, [sesuatu yang tidak akan terjadi karena tahu bahwa John memang tidak ada di sini], jika ada di sini mengherankan)
Asalnya adalah :
 John won’t be here tomorrow.



Exclamation (Ungkapan Seru)


Alfaqih Warsono

Kata tanya (question words) ada 9 macam, yaitu: What, Which, Who, Whom, Whose, Where, When, Why, dan How. Dari kesembilan kata tanya itu, kata "What" dan "How" dapat digunakan sebnagai EXCLAMATION (ungkapan seru).  Arti kata exclamation "What !" dan "How !" itu adalah : "sungguh, betapa, atau ...sekali".

Perbedaan exclamation dengan "what!" dan exclamation dengan "how!" adalah :
  1. Exlamation "How!"
    • How + adjective
      Strawberries! How lovely!
      (Starawberi-strawberri! Sungguh indah!)
    • How + Adjective + Subject + Verb
      1. How cold it is! (bukan: How it is cold!)
        (Dingin sekali hari ini!)
      2. How beautiful the trees are!
        (Betapa indahnya pohon-pohon itu!)
    • How + Adverb + Subject + Verb
      1. How beautifully you sing!
        (betapa indahnya kau menyanyi!)
      2. How frequently you come late!
        (betapa seringnya kau terlambat!)
      3. How well she plays!
        (betapa bagusnya ia bermain!)
    • How + Subject + Verb
      How you've grown!
      (Sudah besar kau!)
  2. Exclamataion "What!"
    • What + Noun
      What an idiot!  (orang yang idiot sekali!)
    • What + [a/an] Adjective + Noun
      1. What a rude man !
        (Orang yang sungguh kasar!)
      2. What an astonishing sight! 
        (Pandangan yang sungguh mengherankan!)
      3. What pretty clothes!
        (Pakaian yang sungguh indah!)
      4. What lovely flowers!
        (Bunga-bungan yang sungguh indah!)
    • What + Noun + Subject + Verb
      What a  fuss she made!
      (Cerewet sekali dia!)
Catatan :
Penggunaan exclamation "What!" yang diikuti benda (Noun) tunggal selalu diikuti dengan kata "a" atau "an" yang bertai "sebuah", kecuali jika kata bendanya adalah Noun yang tidak dapat dihitung, mislanya :
- What black hair you have! (betapa hitamnya rambutmu!).
Kata "hair/rambut" adalah kata benda yang tidak dapat dihitung. kata benda lain yang tidak dapat dihitung (uncountable nouns) adalah : milk (susu), sugar(gula, water (air), air (udara),  rice (nasi), soup (sayur), dll., maka exclamation-nya tidak menggunakan "a/an"

Sedangkan, exclamation "What!" yang diikuti dengan kata benda (Noun) jamak, maka kata bendanya tidak menggunakan "a/an", sebaliknya kata bendanya harus dalam bentuk jamak. Contoh:
  • What new cars here!
    (mobil-mobil di sini sungguh baru!)
  • Beware of the dogs! What fierce dogs the people worry about!
    (Awas ada anjing! Sungguh galak anjing-anjing itu yang ditakuti orang!)
  • What poor children they are!
    (Betapa malangnya anak-anak itu!)
  • Look! What strong men!
    (Lihat orang-orang itu sungguh kuat!)

"How do you do?" atau "How are you?"

Alfaqih Warsono



How do you do?

Maksud "How do you do?" tidak sama dengan "How are you?"  Orang mengatakan "How do you do?" hanya kalau ia diperkenalkan kepada orang lain yang belum dikenalnya pada pertama kalinya.

Ketika ada orang mengatakan "How do you do?", maka orang yang diperkenalkan itu akan menjawab dengan ucapan yang sama, yaitu "How do you do?"
Contoh:

Mrs. Lewis           :   I don’t think you two know each other.
James Baldwin  --  Celia Black
James Baldwin      :   How do you do?
Celia Black           :   How do you do?
(Mrs. Lewis          :   Saya kira kalian berdua tidak saling kenal.
[sambil membuka tangannya kea rah] James Baldwin,
[dan lalu membuka tangan lagi kea rah] Celia Black
James Baldwin      :   Apa kabar? (hello)
Celia Black           :   Apa kabar? (hello)



How are you?

"How are you?"  benar-benar digunakan untuk menanyakan kabar orang yang sudah dikenalnya. Orang yang disapa  mesti menjawab "baik" atau "baik-baik saja" atau "sehat-sehat saja". Mereka menjawab dengan kata-kata: Fine, thanks; I'm fine, thank you; I'm very well, thank you; Very well, thanks; I'm very fit, thanks; dsb.
Contoh:
Karim                   :   Hi, Sandi. How are you today?
(hai, Karim. Apa kabar?)
Sandi                    :   Oh, I’m fine, thanks. And you?
(Oh, Saya baik-baik saja. Kamu?)
Karim                   :   Fine, too.
([Saya] juga baik-baik saja)

PENGGUNAAN “IN, ON, dan AT” (waktu)

Alfaqih Warsono


Kata depan “in, on, dan at” sebagaimana digunakan dalam penggunaan dengan tempat, kata depan ini pun jika untuk menentukan waktu memiliki arti “di / pada (waktu”.
Karakteristiknya pun hamper memiliki kesamaan dengan penggunaan dengan tempat, yaitu umum, agak spesifik,  dan spesifik.

  1. IN
    Kata “in” berarti “di/dalam/pada”. Penggunaannya dalam kalimat merujuk kepada pengertian bahwa waktu yang ditentukannya bersifat “umum”, mislanya berkenaan dengan : bulan, tahun, atau abad.
    • Mario moved to Jakarta in December. (Mario pindah ke Jakarta pada [bulan] Desember).
    •  In 2010, Mr. Obama visited Indonesia. (Pada [tahun] 2010, Mr. Obama berkunjung ke Indonesia.
    •  Islam penetrated Indonesia in the 13th century. (Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13.
  2. ON
    Kata “on” berarti “di/dalam/pada”. Penggunaannya dalam kalimat merujuk kepada pengertian bahwa waktu yang ditentukannya bersifat “agak spesifik”, mislanya berkenaan dengan "tanggal, atau hari"
    • Moslems do Jum'at prayer on every Friday (Kaum Muslimin sholat Jumat pada tiap hari Jumat)
    • I will sing for you on your holiday party (Saya akan menyanyi buatmu pada pesta hari ultahmu)
    • We learn English at school on every Tuesday and Thursday (Kami belajar Bahasa Inggris di sekolah pada setiap hari Selasa dan kamis)
    • The students will have an exam on 24 June of this year (para siswa akan ujian pada tanggal 24 Juni tahun ini)
  3. AT
    Kata “at” berarti “di/dalam/pada”. Penggunaannya dalam kalimat merujuk kepada pengertian bahwa waktu yang ditentukannya bersifat “spesifik”, mislanya berkenaan dengan "jam"
    • I wake up at 4 (Saya bangun [tidur] pada jam 4)
    • At 03:15 (at three fifteen)(at a quarter past three) (pada jam 03.15)
    • Cinderella left the palace dance party at 12 pm
      (Cinderella meninggalkan pesta dansa di istana pada pukul 12 malam hari)

Penggunaan Ordinal Number (Angka Ordinal)

Alfaqih Warsono

Berikut ini adalah beberapa dari macam angka-angka ordinal:
  1. Menyatakan tingkat
    • 1st floor (first floor) (lantai [ke] satu)
    • 2nd century (second century) (abad [ke] dua)
    • 3rd year student (third year student) (siswa kelas 3)
    • My house is the 5th one from here (My house is the fifth one from here)
      (rumahku adalah yang ke-5 dari sini)
    • The sixth period is Englsih. (The 6th period..) (jam ke-6 adalah pelajaran Bahasa Inggris)
  2. Menyatakan tanggal
    • Indonesia's independence was on August 17th, 1945
      (..... on August the seventeenth, nineteen forty-five) (... on the seventeenth of August ...)
      (Indonesia Merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945)
    • What date is it today?     It's the eleventh.
      (Tanggal berapa hari ini?     Sekarang tanggal 11)
    • 21-04-2010 (April twenty-first, two thousand and ten)
      Catatan: "3 June" dibaca "the third of June. Maksudnya yaitu "the third day of June" (hari yang ke-3 di bulan Juni)
  3. MenyatakanUrutan Tingkat
    - How to make a glass of coffee.
    - (Bagaimana cara membuat segelas kopi)
    • First, put a spoon of coffee into a glass
      (Pertama, Masukkan sesendok kopi ke dalam gelas)
    • Second, Add a spoon of sugar.
      (Kedua, tambahkan sesendok gula)
    • Third, Pour hot water (about 80oC)
      (Ketiga, tuangkan air panas (kurang lebih 80oC)
    • Fourth, Stir well
      (Keempat, aduk sampai rata)
    • Fifth, The coffee is ready to enjoy
      (Kelima, kopi siap dinikmati)
  4. Menyatakan pembilang pada bilangan pecahan
    • I get two third of the property (Saya mendapat 2/3 dari harta itu)
    • When my father died, my mother inherited one fourth (ketika ayah meninggal, ibu saya memperoleh warisan 1/4
    • 1/5 + 2/4 = 7/10 (One fifth plus two fourth is seven tenth)

Rabu, 22 Juni 2011

Penggunaan Cardinal Number (Angka Kardinal)

Alfaquh Warsono


Cardinal Numbers (angka-angka Kardinal) sering disebut dengan angka arab, yaitu :1, 2 3 4 5 6 7 8 9, dst. Atau dalam Bahasa Inggris : One, two, three, four, five, six, seven, eight, nine, ten, dst.
  1. Menunjukkan jumlah banyak sesuatu
    • One thing (satu hal) (hal yang jumlahnya hanya satu)
    • Two cats (dua [ekor] kucing) (kucing yang jumlahnya ada 2
    • Three books (tiga [buah] buku) ( buku yang jumlahnya ada 3)
      Catatan: jika bendanya lebih dari 1, maka benda tersebut menggunakan bentuk jamak. (Lihat penggunakan benda jamak)
  2. Menunjukkan nama angka/bilangan
    • No. 1 (number one) (nomor 1), nama nomor, yaitu 1
    • Books Two (Buku Dua), nama [jilid] buku, yaitu [jilid] 2
      Bandingkan dengan : Two books (Dua [buah] buku)
      Frase "Two books" adalah menunjukkan jumlah banyak lebih dari satu, oleh karenanya menggunakan bentuk jamak "books". Ciri jamaknya adalah menggunakan akhiran "..s".
    • Page 4 (Page four) (halaman 4), nama halaman, yaitu, halaman 4.
      Bandingkan dengan : 4 pages (four pages) (4 halaman), angka "4" menunjukkan jumlah banyak halaman, yaitu, sebanyak 4 lembar halaman.
  3. Menunjukkan Umur
    Jika digunakan setelah  "Subjek+be"
    • How old are you?   I'm 12. (I'm twelve)
      Berapa umur kamu? Saya [berumur] 12
    • Next January, my mother will be 60. (my mother will be sixty)
      Januari mendatang, ibuku genap [berumur] 60.
  4. Menyatakan "Jam"
    Jika digunakan sesudah "at"
    • School will begin at 7. (School will begin at seven) (sekolah masuk [pada] jam 7
    • I came to your home at 4 in the afternoon. (...at four..) ( saya datang/main ke rumahmu [pada] jam 4 sore.
    • We do Maghrib prayer at 6 p.m. (...at six p.m...) (Kita sholat maghrib [pada] jam 6 petang)
  5. Menyatakan urutan angka
    • One, two, three, four, five .... (satu, dua, tiga, empat, lima, ...)
  6. Menyatakan deret angka
    • 947015...  (nine, four, seven, zero, one, and five..) (sembilan, empat, tujuh, nol, satu dan lima..)
    • 081804641779 (zero, eight, one, eight, zero, four,six,four, one, seven,seven, and nine)
  7. Menyatakan angka matematis
    • 2 + 3 = 5 (two plus three is five) atau (two and three equal five)
    • 5 x 4 = 20 ( five times four is twenty)

Selasa, 21 Juni 2011

Penggunaan "IN, ON, dan AT" (Tempat)

Al Faqih Warsono

In, On dan At, ketiganya memiliki arti "DI atau PADA (tempat)" dalam bahasa Indoenesia. Namun demikian, ketiganya tidak bisa dipakai dalam posisi yang sama, artinya penggunaan "in" berbeda dengan penggunaan "on", dan penggunaan "on" juga tidak mesti cocok jika menggantikan posisi "at". Berikut perbedaannya:

  1. IN
    Kata "in" berarti "di" atau "pada" untuk menentukan tempat yang masih bersifat "umum". Misalnya : menentukan Desa/Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, Provisnsi, Negara, atau bahkan Pulau dan Benua. Contoh:
    • I live in Sindang (Saya tinggal di [desa] Sindang
    • Susi was born in Bandung (Susi lahir di [kota] Bandung)
    • My sister, Aliah, is in Saudi Arabia (Yayu saya, Aliah, di [negara] Arab Saudi [sekarang])
    • Mr Jacob's family are happy in Kalimantan (Keluarga Pak Yakub bahagia di [pulau] Kalimantan)
    • My uncle Nono is attending a conference in Europe (Paman Nono sedang menghadiri konferensi di [benua] Eropa)

    Kata "in" juga dugunakan untuk menentukan tempat yang bersifaat umum dan menggunakan kata "the". Misalnya:
    • In the market (di pasar)
      Bukan : In market
    • In the living room (di ruang tamu)
      Bukan : in living toom
    • Toto is in the classroom (Toto ada di dalam kelas)
      Bukan : Toto is in classroom*
      Tapi : Toto is in Class 7A (Toto di Kelas 7A)
  2. ON
    Kata "on" juga berarti "di" atau "pada" untuk menentukan waktu yang tidak bersifat "umum", tetapi agak spesifik, artinya biasanya dengan bertanya pada orang yang berada di alamat itu, tempat yang dimaksud sudah bisa ditemukan. Misalnya : menentukan Jalan.
    Contoh:
    • I live on Jalan RA Kartini Indramayu. (saya tinggal di Jln. RA Kartini Indramayu)
    • Mis Andane's home is on Taj Mahal Street (Rumah Nn. Andane berada di Jalan Taj Mahal)
    • Tomy studies at a university on Highland Avenue (Tomi kuliah di sebuah universitas di jalan Highland)
  3. AT
    Kata "at" juga berarti "di" atau "pada" untuk menentukan tempat yang bersifat spesifik, artinya biasanya tanpa bertanya pada orang yang berada di alamat itu pun, tempat yang dimaksud sudah bisa ditemukan Misalnya : menentukan alamat yang lengkap (ada kota, jalan dan nomor rumahnya)
    Contoh
    • ISTE is located at 17 Rhode Island Avenue,  Washington DC (ISTE terletak di Jalan Rhode Island No. 17, Washington DC)
    •  Pak Tantowi lives at 5 Jalan Cumi-cumi Pabean Kencana Indramayu (pak Tantowi tinggal di Jln. Cumi-cumi No. 5 Pabean Kencana Indramayu)

    Kata "at" juga dipakai untuk menentukan rumah dan sekolahan tanpa "the". Contoh:
    • Sri is at home now (Sri ada di rumah sekarang)
      Bukan : Sri is at the home now*
    • We are at school studying (Kami ada di sekolah sedang belajar)
      Bukan : We are at the school studying

Minggu, 19 Juni 2011

Memahami Penggunaan "Of"

Alfaqih warsono

Kata "of" sering ditemukan dalam kalimat, dialog, ataupun teks paragraf. Hanya saja, banyak diantara siswa, termasuk mahasiswa, yang masinh bingung bagaimana mengartikan maksud penggunaan "of" tersebut. Beda konteks kalimatnya, beda pula arti kata "of" itu. Pada postingan kali ini, Al faqih mencoba berbagi, dengan tujuan agar kelak pembaca teks berbahasa Inggris tidak lagi alergi bertemu dengan wacana yang menggunakan kata "of".

Kata "of", menurut konteksnya, memilki cara pengartian yang berbeda. Berikut variasinya:
  1. Berarti "dari"
    • one of the students (salah satu dari para siswa itu)
    • Two of them are safe. (Dua dari mereka selamat)
    • He donates a part of his earnings (Ia menyumbangkan sebagian dari pendapatannya)
    • Mr. Nono expects much of his childrens's success (Mr Nono berharap banyak dari kesuksesan anak-anaknya)
    • RA kartini came of a noble family (RA Kartini berasal dari keluarga bangsawan)
    • North of Indramayu (di sebelah Utara [dari] kota Indramayu)
    • He is two years of age (Dia 2 tahun [dari] umurnya)
    • the second of July (tanggal dua [dari bulan] Juli
  2. Mengandung pengertian "berisi"
    Biasanya untuk mengapit dua kata benda berupa wadah dan isinya.
    • a glass of milk (segelas susu, mengandung pengertian: satu gelas yang beirisi susu)
    • a sack of rice (sekarung beras, [sekarung berisi beras])
    • a spoon(ful) of sugar (sesendok(penuh) gula, [sesendok berisi gula])
    • look of pity (pandangan [yang mengandung] belas kasihan)
  3. Mengandung pengertian "milik", meskipun tidak harus dieksplisitkan dalam mengartikannya.
    Biasanya sama artinya dengan susunan Sifat+Benda.
    • a student of mine (murid saya)
      (lihat juga: my student)
      Catatan: possessive adjective tidak bisa menggunakan article, seperti: my a student*
    • member of a family (anggota keluarga). Lihat juga: A family member
    • University of Wiralodra (universitas Wiralodra). Lihat juga: Wiralodra University
    • The city of Jakarta (Kota jakarta). Lihat juga: Jakarta City
      Bukan : Jakarta the city* atau The Jakarta the city*
    • Anieq is a student of SMP 1 Sindang (Anieq seorang siswi SMP 1 Sindang)
      Lihat juga: Anieq is an SMP student (Anieq adalah seorang siswi SMP)
      Bukan: Anieq is SMP a studen*
  4. Mengandung pengertian "memiliki"
    • a woman of good judgement (seorang wanita yang bijaksana, seoarng wanita yang memiliki kebijaksanaan/penilaian baik)
    • a boy of good talent (seorang anak yang berbakat)
  5. Berarti "kurang", berkaitan dengan "jam"
    "of" di sini searti dengan "to"
    • a quarter of seven (jam 7 kurang seperempat)
      Lihat juga : a quarter to seven
  6. Berarti "akan"
    Akan di sini bukan "akan" dalam waktu yang akan datang, tetapi "akan" yg berati "tentang/mengenai/terhadap"
    • the love of truth (cinta kebenaran, cinta akan kebenaran)
    • I am fond of you (saya bangga akan kamu, saya bangga terhadap kamu)
    • I am afraid of the dark (saya takut akan kegelapan, saya takut terhadap gelap)
  7. Berarti "karena"
    • The old woman died of hunger (Ibu tua itu meninggal karena kelaparan)
    • She dies of a cancer (Ia mati karena menderita kanker)
  8. Berarti " diantara"
    "of" di sini searti dengan"of" yang erarti "dari" seperti disebut di atas.
    • Two of us (dua diantara kami, dua dari kami)
    • many of these problems can't be solved (banyak diantara masalah ini yang tidak dapat diselesaikan)
  9. Mengandung pengertian penentuan subjeknya
    • That's very kind of you, menentukan subjeknya adalah "You", jadi sama dengan : You are very kind (kamu sangat baik hati)
    • It's too late of night. Lihat juga : The night is too late. (Terlalu larut malam)
  10. Berarti "dalam"
    • Two days of the week (dua hari dalam seminggu)
    • At the end of this year (pada akhir [dalam] tahun ini)
    • Every first of the month (Setiap tanggal satu [dalam tiap bulan])

Sabtu, 04 Juni 2011

Bentuk Adjective (Kata Sifat) Yang Digunakan Sebagai Noun (Kata Benda)

Alfaqih warsono

Kata benda (noun) jenis ini biasanya didahului dengan kata "the". Noun tersebut biasanya diikuti verb (kata kerja) bentuk plural (jamak) jika merujuk pada orang-orang.

Contoh:
The rich grow richer and the poor grow poorer.
Kata "the rich" berasal dari kata sifat (adjective) rich (kaya), dan 'the rich' berarti : orang-orang kaya (kaum agniya). sedangkan "the poor" berasal dari kata "poor" (miskin), dan "the poor" berarti : orang-orang miskin (kaum masakin).

Bentuk noun dari adjective kebangsaan suatu negara biasanya juga menggunakan "the", khususnya yang berakhir dengan : ~ch; ~sh; ~ese.
Contoh:
(the) French, bentuk adjective dari France (negara), dan the French (bangsa Perancis)
(the) Irish, bentuk adjective dari Ireland (negara), dan the Irish (bangsa Irlandia)
(the) Chinese, bentuk adjective dari China (negara), dan Chinese (bangsa China)

Bentuk noun dari adjective kebangsaan suatu negara dengan suffix "~an" biasanya memiliki bentuk jamak regular dengan "~s".
Contoh:
American, berasal dari : America (negara), dan Americans (bangsa Amerika)
Indonesian, berasal dari : Indonesia negara), dan Indonesians (bangsa Indonesia)

Bentuk Adjective yang digunakan sebagai kata benda (noun) bisa juga dalam bentuk Komparatif (kalimat perbandingan).
Contoh:
The richest are not always the happiest. (Yang paling kaya tidak selalu yang paling bahagia)
"the richest" berasal dari kata adjective "rich" (kaya), dan "richest" adalah bentuk perbandingan superlative (paling), penggunaannya dalam kalimat merujuk pada bentuk jamak. Demikian pula kata "the happiest".

Bentuk Adjective yang digunakan sebagai kata benda (noun) bisa juga dalam bentuk derivasi "~ed". Penggunaanya dalam kalimat bisa merujuk pada bentuk tunggal (singular) dan jamak (plural).
Contoh:
the accused (yang terdakwa)
the deceased (yang sudah meninggal/ almarhum)
the betrothed (yang dijadikan tunangan/tunangan)
the beloved (yang tercinta)

Bentuk Adjective yang digunakan sebagai kata benda (noun) bisa juga dalam mengungkapkan ide. Contoh:
Greek philosophers were searching for the good, the true, and the beautiful
(para filsuf Yunani tengah mencari hal kebaikan, kebenaran dan keindahan)
The best is still not good enough for him (yang terbaik masih belumcukup baik bagi dia)

Bisa juga dalam mengungkapkan sesuatu. Contoh:
Please buy some margarine for me, the cheapest is good enough.
(Belikan saya margarin, yang paling murah juga OK)

Bentuk Derivasi Kata Benda (Derivational Form of Nouns)

Alfaqih Warsono

Bentuk derivasi kata benda umumnya memiliki akhiran yg spesial yang mungkin:
  • mengubah satu part of speech kepada yang lain. Jenis akhiran ini dibubuhkan pada kata yang telah ada. Mislnya:
    ~ ment. -engage + ment menjadi : engagement
    part of speech : engage (kata kerja/verb), menjadi : engagement (kata benda /noun)
    Ada pula yg dengan melakukan sedikit perubahan, Misalnya:
    ~ tion. destroy = tion, menjadi : destruction
    Ada pula yang memilki beberapa akhiran derivasi. Misalnya:
    ~ ation. nation + al +ize+ation, menjadi : nationalization
    Perubahan part of speech-nya adalah : nation (noun/kata benda), national (adjective/kata sifat), nationalize (verb/kata kerja), dan nationalization (noun/kata benda)

  • membedakan satu part of speech dari yang lain, tanpa ditambahkan kepada kata yang sudah ada. Misalnya:
    distant (adjective/kata sifat), menjadi : distance (noun/kata benda)
Secara umum, suffix akhiran) untuk derivasi bentuk kata benda adalah:
  1. Suffix (Akhiran) yang mengubah verb(kata kerja) kepada noun (kata benda)
    • mengindikasikan "keadaan"
      ~ing; ~age; ~al; ~ance atau ~ence; ~(e)ry; ~ment; ~t; ~tion atau ~sion; ~ure.
      contoh: write, menjadi: writing (tulisan); marry, menjadi : marriage (pernikahan)
      arrive, menjadi : arrival (kedatangan); allow, menjadi : allowance (pemberian/upah);
      persist, menjadi persistence (keadaan terus menerus/ketekunan); arrange, menjadi : arrangement (susunan/rangkaian); weigh, menjadi : weight (berat); deviate, menjadi: deviation (penyimpangan); decide, menjadi : decision (putusan); fail, menjadi: failure (kegagalan)
    • mengindikasikan "orang yang me~", "orang yang aktif dalam~", atau "orang yang berasal dari ~".
      ~ant atau ~ent; ~er atau ~or atau ~eer; ~(i)an atau ~arian; ~ist.
      Contoh: defend, menjadi : defendant (terdakwa/terbela dlm pengadilan); menjadi: defender (pembela); manage, menjadi: manager (pengelola/manajer); govern, menjadi : governor (pemerintah/gubernur); auction, menjadi: auctioneer (pelelang/juru lelang); library, menjadi: librarian (pustakawan); Indonesia, menjadi: Indonesian (orang Indonesia); magic, menjadi : magician (tukang sulap); type, menjadi: typist (juru ketik).
    • akhiran "~ing" mengungkapkan beberapa kekuatan verbal dari sebuah kata yang diimbuhi. Kata benda (noun) dengan akhiran derivasi "~ing" biasanya merujuk pada "bidang usaha" atau "aktivitas rekreasi. Misalnya:
      fish, menjadi fishing (kegiatan memancing); mine, menjadi : mining (pertambangan/aktivitas menambang); engineer, menjadi engineering (permesinan);
      Beberapa kata dengan "~ing", misalnya:
      a good cleaning (pembersihan yg bagus);
      excellent hunting (perburuan yang sangat bagus);
      Kadang-kadang dalam bentuk jamak (plural), seperti:
      bless, menjadi : blessings (berkah); wed, menjadi :weddings (perkawinan).

  2. Suffix (Akhiran) yang membedakan noun (kata benda) dari verb (kata kerja)
    ~f, believe menjadi : belief (kepercayaan); prove, menjadi : proof (bukti)
    ~fe, live menjadi : life (kehidupan)
    ~se, defend menjadi : defense (pertahanan)
    ~t, receive menjadi: receipt (kwitansi/tanda terima); descend, menjadi : descent (turunnya);
    ~ce, advise, menjadi : advice (nasihat)

  3. Suffix (akhiran) yang mengubah adjective (kata sifat) menjadi noun (kata benda) untuk mengindikasikan "keadaan menjadi ~".
    ~ity, active, menjadi : activity (aktivitas); steril, menjadi : sterility (sterilitas); difficult, menjadi : difficulty (kesulitan)
    ~ness, happy, menjadi: happiness (kebahagiaan); useful, menjadi usefulness (kebergunaan)
    ~th, warm, menjadi : warmth (kehangatan); strong, menjadi : strength (kekuatan)

  4. Suffix (akhiran) yang membedakan Noun (kata benda) dari Adjective (kata sifat)
    ~ant atau ~ent (adjective) menjadi : ~ance atau ~ence (noun)
    • intelligent (cerdas), menjadi : intelligence (kecerdasan)
    • distant (jauh), menjadi : distance (jarah jauh)
    • brilliant (cemerlang), menjadi : brilliance (keadaan cemerlang/kecemerlangan)
    • radiant (bersinar-sinar/ berseri-seri), menjadi : radiance (sinar)

  5. Suffix (akhiran) yang mengubah kata benda konkrit menjadi kata benda abstrak, untuk mengindikasikan "keadaan menjadi ~"
    ~hood, brother (saudara), menjadi brotherhood (persaudaraan); child (anak), menjadi : childhood (masa kanak-kanak)
    ~ism, hero (pahlawan), menajdi : heroism (kepahlawanan); Muhammad, menajdi : Muhammadism (Muhammadisme/Muhammadiyah)
    ~ship, fellow (teman), menjadi : fellowship (pertemanan/persahabatan); statesman (negarawan), menjadi : statesmanship (kenegarawanan)

  6. Suffix (akhiran) yang mengubah noun (kata benda) menjadi Kata benda lain untuk mengindikasikan :
    • doktrin, teori, faham. (~ism)
    • pengikut atau advokat dari doktrin, teori, faham tersebut. (~ist)
      Contoh:
      capital (modal), menjadi : capitalism (paham kapitalisme), menjadi : capitalist (kapitalis/pengikut paham kapitalism)
      commune (kelompok yang hidup bersama), menjadi: communism (paham/doktrin komune, komunisme), menjadi : communist (komunist/ pengikut paham komunisme)
      terror (rasa ngeri, teror), menjadi: terrorism (doktrin teror), menjadi : terrorist (pengikut/pelaku teror)

  7. Suffix (akhiran) "~ess" untuk membedakan orang perempuan dari orang laki-laki.
    • waiter (palayan pria), menjadi : waitress (pelayan wanita)
    • actor (aktor pria), menjadi: actress (aktris, aktor wanita)
    • steward (pramugara), menjadi: stewardess (pramugari)
    • beberapa menggunakan akhiran :
      ~ine, seperti: hero (pahlawan) , menjadi : heroine (pahlawan wanita)
      ~ette, seperti: suffragist (pemegang hak pilih pria), menjadi: suffragette (pemegang hak pilih wanita)
      ~ix, seperti: aviator (penerbang pria), menjadi: aviatrix (penerbang wanita)

Contoh-contoh lain Anda dapat mencarinya, baik dalam teks berbahasa Inggris, maupun dalam kamus.