Sabtu, 24 Desember 2011

NARRATIVE TEXT

Al Faqih Warsono

Teks Narrative adalah teks yang bertujuan untuk menghibur pendengan atau pembacanya. Pada tahap awal pembaca akan dibawa untuk mengenali setting Narrative, yang berupa :
  1. Setting waktu (time).  Waktu yang digunakan biasanya tidak dapat diukur secara pasti, tidak jelas. Misalnya : once, once upon a time, long-long time ago (pada jaman dahulu, dahulu kala)
  2. Setting characters (tokoh). Misalnya: a king (seorang raja), an old woman (seorang wanita tua), Prince Arjuna (pangeran Arjuna), a mousedeer (seekor kancil), a tiger (seekor harimau), dll.
  3. Setting tempat (place).  Misalnya: in a valley (di sebuah lemb ah), in a small town (di sebuah kota kecil), in a cave (di sebuah gua), in Neverland, dll.
Tahap berikutnya, pembaca akan dibawa kepada jalan cerita yang tentu saja terjadi komplikasi (masalah). Jalan cerita ini biasanya di awali dengan "one day (pada suatu hari)", namun tidak harus. Kemudian pada khir cerita disuguhkan penyelesaian masalah yang terjadi dalam cerita, baik berupa happy ending (akhir cerita dengan penuh bahagia), atau sad ending/tragic ending (akhir cerita dengan penuh kesedihan atau tragedi)

Dengan demikian struktur teksnya :
  • Orientation (pengenalan tokoh, waktu, dan tempat).
  • Complication (pengembangan konflik / masalah, jalan cerita)
  • Resolution (penyelesaian konflik berupa happy ending, sad/tragic ending).   
  • Re-orientation (perubahan yangb terjadi pada tokoh di akhir cerita, atau pelajaran yang dapat dipetik (moral value).
Ciri-ciri kebahasaan :
  1. menggunakan bentuk kata kerja past tense (lampau), misalnya : told (memberitahu), said (berkata), screamed (menjerit), jumped (melompat), took (mengambil), dll.
  2. biasanya diawali dengan adverb of time seperti :  long time ago, once upon a time, dll.
  3. menggunakan kata hubung seperti then (kemudian), after that (setelah itu), before (sebelum[nya]).
  4. ketika berbentuk cerita, biasanya menggunakan bentuk ungkapan langsung (direct speech)
Bentuk-bentuk Narrative:
  1. Fabel (cerita binatang)
  2. cerpen (short story)
  3. Comic (cerita bergambar)
  4. legenda (legend)
  5. cerita rakyat (folktale)
Contoh Fabel


THE FROG AND THE THUNDER

LONG, LONG ago there was a little frog.  He lived in a little pond.  Near the pond was a tall tree.  The little frog was very happy.
        The little frog had a long, long tail.  He loved his tail.  When he looked at it he sang a song.  He thought it was the best tail in all the world.
        The little frog grew bigger.  His tail grew longer.  His songs got louder.  All the birds came to sit in the tall tree, and hear him.  They sang songs too, about his lovely tail.
        One day the little frog said to himself, "I am the only frog in this pond.  I sing songs; the birds come to hear me.  I have a beautiful tail.  I am the greatest frog in all the world."
        Then he stood up, and he said, "Listen to me, you birds and you fishes.  From today, and for always, you can  call me King Frog!"
        The little frog liked his new name.  He thought it was the best name of all. 


Contoh Legend


Sangkuriang

Long time ago in West Java, lived a beautiful girl named Dayang Sumbi. She was also smart and clever. Her beauty and intelligence made a prince from the heavenly kingdom of Kahyangan desire her as his wife. The prince asked permission from his father to marry Dayang Sumbi. People from Kahyangan could never live side by side with humans, but his father approved on one condition, when they had a child, the prince would transform into a dog. The prince accepted the condition. 

They get married and lived happily in the woods until Dayang Sumbi gave birth to a baby boy. The prince then changed into a dog named Tumang. Their son is named Sangkuriang. He was very smart and handsome like his father. Everyday, he hunted animals and looked for fruits to eat. One day, when he was hunting, Sangkuriang accidentally killed Tumang. His arrow missed the deer he was targeting and hit Tumang instead. He went home and tells her mother about the dog. “What?” Dayang Sumbi was appalled. Driven by sadness and anger, she grabbed a weaving tool and hit Sangkuriang’s head with it. Dayang Sumbi was so sad; she didn’t pay any attention to Sangkuriang and started to cry. 

Contoh Comic




LABEL OF PRODUCT

Al Faqih Warsono

Label adalah keterangann yang terdapat di bagian luar kemasan sebuah produk/barang. Di label produk biasanya terdapat kalimat yang menunjukkan keunggulan produk, petunjuk penggunaan, komposisi produk, serta indikasi.Tujuan (purpose) dari teks label adalah : To give detailed information about ... (memberi informasi rinci tentang ... [jenis produk/barang]nya).


Contoh :


Purpose (tujuan) dari teks label diatas adalah :
To give detailed information about EZ disinfectant (memberikan informasi rinci tentang FZ disinfectant/obat anti kuman).

Detailed informations (informasi rinci)nya adalah tentang bahan-bahan aktif (active ingredients), tentang jenis-jenis organisma/kuman.


Contoh 2:

Purpose (tujuan) dari teks label diatas adalah :
To give detailed information about Nutrition Facts (memberikan informasi rinci tentang Informasi gizi).

Detailed informations (informasi rinci)nya adalah tentang Jumlah kalori (150), Jumlah lemak (0), kolesterol (0), jumlah karbohidrat 13g (4.7%), Serat/Fiber  8g (40%), protein 1g.




CONDITIONAL TYPE 2

Al Faqih Warsono

Pada sajian yang lalu, telah dikemukakan conditional type 1 (pernyataan yang mungkin terjadi jika syaratnya terpenuhi). Pada sajian kali ini akan dibahas Conditional type 2, yakni pernyataan yang tidak dapat dipenuhi karena syaratnya memang tidak terpenuhi.

Kirun would get medal if he won the game. (Kirun akan memperoleh medali jika ia menang)

Pernyataan itu berarti bahwa Kirun tidak menang (Kirun didn't win), jadi tidak memperoleh medali (he didn't get medal).
Syaratnya adalah "menang" (if he won the game). Hanya saja faktanya ia kalah. Seandainya ia menang, pasti dapat.
Kalimat sebenarnya adalah :  Kirun did not win (Kirun tidak menang). Inginnya adalah : Kirun won (Kirun menang). Maka sebagai akibatnya adalah : He did not get medal (ia tidak mendapat mendali).

Kalimat yang bermakna sebaliknya adalah :
Kirun would not get medal if he didn't win the game. (Kirun tidak akan memperoleh medali jika ia tidak menang)

Fakta kalimat di atas adalah : "Kirun  got medal" (Kirun mendapat medali) karena "he won the game" (ia menang).



I would treat you if I had much money. ( saya akan mentraktir kamu jika saya punya uang).

Persyaratannya adalah punya uang (if I had much money).
Faktanya adalah bahwa saya tidak punya uang ( I had no much money). Maka sebagai akibatnya saya tidak mentraktir kamu ( I didn't treat you).

Kalimat yang bermakna sebaliknya adalah :
I wouldn't treat you if I had no money. ( saya tidak akan mentraktir kamu jika saya tidak punya uang).

Fakta kalimat di atas adalah :
I had much money (saya punya uang), jadi I treated you ( saya mentraktir kamu).

CONDITIONAL TYPE 1

Al Faqih Warsono

Kalimat Concitional adalah kalimat yang mempunyai makna "pengandaian". Artinya "Sesuatu" akan terjadi jika syaratnya dipenuhi. Ada pernyataan conditional yang mungkin bisa terjadi jika syaratnya dipenuhi (type 1), dan ada pula yang tidak mungkin dipenuhi karena faktanya sudah terlewatkan atau mustahil terjadi (type 2, type 3).

Conditional Type 1
(Pengandaian yang mungkin terjadi jika syaratnya terpenuhi)

Suki will come if it doesn't rain.   (Suki akan datang jika tidak hujan).

Syaratnya adalah cuaca (if it doesn't rain). Cuaca bisa hujan, bisa juga tidak (situasional). Jika hujan, Suki tidak akan datang, tapi jika tidak hujan, ia akan datang.
Pernyataan yang searti adalah:
Suki will not come if it rains.   (Suki tidak akan datang jika hujan turun).

It may explode if you touch it.  (Ini akan meledak jika kamu menyentuhnya)

Syaratnya adalah menyentuh (if you touch it). Kamu mungkin menyentuh, mungkin juga tidak. Selama kamu tidak menyentuh, maka ia tidak akan meledak. Namun, jika kamu menyentuh, maka ia akan meledak.
Pernyataan yang searti adalah:
It may not explode if you don't touch it.  (Ini tidak akan meledak jika kamu tidak menyentuhnya)

If  children do not go to school, they can play games (Jika anak-anak tidak bersekolah, mereka bisa bermain games)

Syaratnya adalah tidak bersekolah (If  children do not go to school). Dalam hal ini anak-anak bisa bersekolah, bisa juga liburan. Jika sayartnya dipenuhi, yaitu "tidak bersekolah", maka anak-anak bisa bermain games.
Pernyataan yang searti adalah:
 If  children go to school, they can't play games (Jika anak-anak bersekolah, mereka tidak bisa bermain games)

Untuk persyaratan yang pasti tidak dapat dipenuhi, silahkan merujuk ke Conditional Type 2

Kamis, 01 Desember 2011

CIRI-CIRI TEKS RECOUNT

Alfaqih Warsono

Untuk menjawab apakah sebuah teks itu berbentuk Recount atau bukan, dapat dilihat/diketahui dari beberapa cirinya, yaitu:

Teks Recount memiliki keteranga waktu yang jelas di masa yang lalu, mislnya :
- On Sunday, on last holiday,  yesterday.
- Two months ago,   last January, On April 5, 2000.
-  In 1945, last year, a year ago.

Teks Recount menggunakan kata kerja bentuk lampau/kata kerja II (past tense), misalnya:
teks Recount menggunakan kata kerja listened (mendengarkan) bukan listen. Said (berkata) bukan Say, went (pergi) bukan go. dan sebagainya.

Dalam paragraf-paragrafnya menunjukkan peristiwa (events) atau kejadian yang berbeda-beda, dan itu merupakan pengalamannya (experience).

Teks Recount memiliki generik structure, yaitu:
- Orientation (pendahuluan yg menyebutkan jenis peristiwanya)
- Events (peristiwa-peristiwa yang terjadi selama kejadian itu).  Event biasanya lebih dari satu macam, sehingga dikenal dengan event 1, event 2, event 3, dst.

Sebuah contoh teks Recount  yang diambil dari : http://www.nasty-bali.org/experiences.html.


My Bali Experiences - An island paradise for whom?

My history with Bali first started with a holiday there in 1998. It was a choice between a package holiday to Bali, Jamaica or somewhere else I forget; Bali won as the other possible destinations were going to be in the middle of their rainy seasons. After deciding on Bali I started to research the island and found the hotel options in the "bargain" packages I had discovered were reportedly tourist traps devoid of true Balinese influence (Nusa Dua) or endured hoards of drunken profane red necks (Kuta), so I booked the cheapest option (Wina Cottages Kuta) and decided to stay there only for the first night, then travel around the island to see the "Real Bali". I used what Internet resources existed at the time including a Bali Travel Forum and various hotel sites but had significant cause to question their authenticity and legitimacy, which gave me the idea to set up my own. In retrospect it is ironic though, I did not even think of Bali as part of Indonesia at the time and I had no idea the island was ruled over by a dictator who reportedly killed thousands of his own people.
 
Penjelasan:
My history with Bali first started(1) with a holiday there in 1998.(2) It was(1) a choice between a package holiday to Bali, Jamaica or somewhere else I forget; Bali won(1) as the other possible destinations were(1) going to be in the middle of their rainy seasons. After deciding on Bali I started(1) to research the island and found(1) the hotel options in the "bargain" packages I had(1) discovered were(1) reportedly tourist traps devoid of true Balinese influence (Nusa Dua) or endured hoards of drunken profane red necks (Kuta), so I booked(1) the cheapest option (Wina Cottages Kuta) and decided to stay there only for the first night, then travel around the island to see the "Real Bali". I used (1) what Internet resources existed (1) at the time including a Bali Travel Forum and various hotel sites but had (1) significant cause to question their authenticity and legitimacy, which gave (1) me the idea to set up my own. In retrospect it is ironic though, I did not (1) even think of Bali as part of Indonesia at the time and I had (1) no idea the island was (1) ruled over by a dictator who reportedly killed (1) thousands of his own people. 
 
Keterangan :
(1) kata kerja lampau (kata kerja II)
(2) Keterangan waktu tertentu , yaitu tahun 1998.
cetak miring adalah orientation
cetak tebal adalah event 1
cetak tebal miring adalah event 2
 

 

There is/are dan Quantifiers

Alfaqih Warsono




There is
A …
There is a book
There is a banana
There is a cat
There is a boy
An …
There is an umbrella
There is an apple
There is an ox
There is an artist
Some …
There is some sugar
There is some rice
A little of ….
There is a little of ink
There is a little of money
Much …
There is much water in bath
There is much wind outside
There is much dust on the desk

There is yang berarti “ada” digunakan untuk menentukan keberadaan benda (baik yang dapat dihitung maupun yang tidak dapat dihitung) yang jumlahnya tunggal atau dianggap tunggal.

Kata “a” atau “an” berarti “se…” berarti pula “satu”. Misalnya : There is a book on the table (ada sebuah buku di atas meja).  There is an ox in the field (ada seekor sapi di lapangan).

There is” juga bisa diikuti some (beberapa), tapi untuk menentukan benda yang tidak dapat dihitung, seperti : sugar (gula), rice (beras), dan lain-lain. Kata some ini dianggap tunggal (karena sulit menghitungnya). 
Misalnya: there is some sugar in the jug (ada beberapa gula di toples), there is some rice in the plate (ada beberapa nasi di piring).  

A little berarti ‘sedikit’ digunakan untuk menentukan benda yang tidak dapat dihitung saja, misalnya “ink” (tinta), “money” (uang), dan lain-lain.
Much berarti “banyak” juga menggunakan “there is”. “banyak” di sini untuk benda yang tidak dapat dihitung, oleh karena itu dianggap satu, meskipun banyak. Mislnya: there is much water in the bath (ada banyak air di bak), there is much wind outside (ada banyak angina di luar), dan lain-lain.

There are
Some …
There are some ballpoints
There are some bananas
There are some cats
There are some boys
Several …
There are several minutes left
There are several weeks available
Few  
There are few jobs
There are few dialogs
Many ….
There are many people
There are many visitors
A lot of …
There are a lot of  animals
There are a lot of vehicles
There are a lot of birds

Berbeda dengan “there is”, maka “There are digunakan untuk menentukan keberadaan benda jamak (berjumlah lebih dati satu). Kata “some” (beberapa) boleh digunakan di sini sepanjang untuk menentukan benda yang dapat dihitung. Mislnya : there are some ballpoints in my bag (ada beberapa pulpen di tasku).  
 several” berarti “beberapa” juga digunakan di sini, misalnya: There are several minutes left (ada beberapa menit tersisa).  Few” juga digunakan dengan “there are” karena bendanya dapat dihitung dan berjumlah lebih dari satu, mislnya: there are few jobs in this city (ada beberapa pekerjaan di kota ini). 

 many” (banyak) ditentukan dengan jumlah benda lebih dari satu dan dapat dihitung, berbeda dengan “much”. Misalnya : There are many visitors in the zoo (ada banyak pengunjung di kebun binatang).     

A lot of berarti banyak (bisa ditentukan dengan benda yang dapat/tidak dapat dihitung), namun di sini ditentukan dengan benda yang dapat dihitung. Misalnya: there are a lot of vehicles on the road (ada banyak kendaraan di jalan).

Rabu, 16 November 2011

DIRECT AND REPORTED SPEECH (Ucapan langsung & laporan)

Al Faqih Warsono

A. DIRECT SPEECH

Direct speech adalah ucapan langsung yang diucapkan oleh orang yang bersangkutan dalam situasi yang sebenarnya. Dalam teks berbentuk Narrative umumnya banyak menggunakan ucapan jenis ini. Perhatikan cuplikan cerita diambil dari  


Then he told the terrified fox to make the division. The fox accumulated all that they had killed into one large heap and left to himself the smallest possible share. The rest he requested the lion to have.

"Who has taught you, my dear fellow, the art of division? You are perfect to a fraction," said the lion, pleased as punch.

"I learned it from the ass sir, by witnessing his fate," replied the fox. He made up his mind never to take a lion as partner in any future venture

Ungkapan yang di cetak tebal itu adalah contoh dari direct speech.
Kata kerja (verbs) yang digunakan biasanya: ask (meminta/bertanya), exclaim  (menyeru), suggest (menyarankan), reply (menjawab), cry (menangis), reflect  (mencerminkan), suppose (menganggap), grunt (mendengkur), snarl (menggertak), hiss (mendesah), whisper (berbisik).

B. REPORTED SPEECH

Reported speech adalah merupakan indirect speech (ucapan tidak langsung). Reported speech adalah ucapan yang secara tidak labgsung diucapkan oleh yang bersangkutan, sehingga disampaikan oleh orang lain dalam situasi yang berbeda dengan situasi yang sebenarnya. Wartawan, misalnya, melaporkan hasil pembicaraan oirang dengan menggunakan kata-katanya sendiri, tetapi tetap isinya sama dengan yang diucapkan oleh yang bersangkutan.  Kita membicarakan ide yang diungkapkan tanpa mengutip kata-kata yang diucapkannya, tetapi dengan menggunakan susunan kalimat/ucapan sendiri. Biasanya menggunakan kata "that" dalam kalimat pernyataan, "wheter" dalam kalimat interrogative, kata tanya dalam kalimat tanya. Untuk lebih jelas perhatikan contoh penggalan cerita yang dikutip dari



Ten-year-old Preeti looked at the computer screen. She had received an email from the editor of the site Natkhat informing her that her story had been accepted for publication. The editor wanted to create Preeti's home page and had sent her a questionnaire asking her to list out her favourite things.

Ungkapan yang di cetak tebal itu adalah contoh dari reported speech.




Ucapan tidak langsung tersebut sebenarnya berasal dari ucapan langsung sebuah e-mail yang ditulis oleh editor. Yaitu : She had received an email from the editor of the site Natkhat . It sid, "Preeti, your story has been accepted for publication." "We want   to create your home page and we have sent you a questioraire  asking you to list out your favorite things".

Bandingkan:
- He said, "I'm going home"
-He said (that) he was going home.

-Mum says, "Why aren't you at school?"
-Mum wants to know why you aren't at school.

-He said, "I love you"
-He said (that) he loved me.

- Peter said, "Why don't we phone him now?"
-Peter suggested phoning him straight away, atau
- Peter asked me why we didn't phone him at that time, atau
- Peter wanted to know why we didn't phone him at that time.


C. CARA MENYUSUN REPORTED SPEECH BERDSARKAN DIRECT SPEECH.




Direct Speech
Reported Speech
Ato: I like melons
Ato told me, “I like melons”
He said he liked melons
Ato told me that he liked melons
Ato: Is it raining?


Ato told me, “I’m waiting for you”
He asked if it was raining
Ato wanted to know whether it was raining
Ato told me that he was waiting for me.
Hani: I didn’t recognize you

Hani whispered me, “Budi was interested in your speech”
She explained that she hadn’t recognized me
Hani whispered me that Budi had been interested in my speech.
I told Hani: You’ve annoyed the dog
I told her that she’d annoyed the dog
Joy: I was joking about the price
He said he was joking about the price
He said he had been joking about the price
You: I hadn’t seen her before that day
You said you hadn’t seen her before that day
I : We’ll be late
I was afraid we’d be late
Ita: I can swim
Ita and Aji: It may rain
She thought she could swim
They said  it might rain
I told Aji: You could be right
I felt he could be right
He said, “I might come”
He said that he might come
Ita: That should be interesting
Ita said it should be interesting
Aji: I must go
Aji said he must go

Catatan:
Jika dalam Reported speech, kata kerja (verb) nya menggunakan present (kini), future (yang akan datang), present perfect (kini telah sempurna), maka verb (kata kerja) juga sama dalam direct speech.

- Will I be in time?
- She wants to know if she will be in time.

- Was your operation successful?
- He’ll certainly ask you if your operation was successful

- I don’t want to go
- I’ve already told you that I don’t want to go

Jika yang dilaporkan ternyata masih berlaku sampai sekarang, maka bentuk present tetap berlaku, misalnya:
- The earth goes round the sun
- Galileo proved that the earth goes round the sun.

- I’m only 28 years.
- She told me the other day that she’s only 28 years.

REPORTED QUESTIONS
Auxiliary verbs (kata kerja bantu) dan tanda tanya yang digunakan dalam kalimat tanya, tidak digunakan dalam reported questions.
-How do you feel?
- The nurse asked how I felt

-Why is your mother driving so fast?
- I wondered why my mother was driving so fast.

-Where are all the people living?
- Jane couldn't understand where all the people were living.

"IF" atau "WHETHER" digunakan untuk kalimat tanya yang tidak menggunakan kata tanya (interrogative).
- Do you want the town center
- The bus driver asked if / whether I wanted the town center

-Can you help me?
- I don't know if / whether I can help you.

Kata yang iasa digunakan dalam kalimat direct tapi tidak pada reported adalah:
-She said, "Do you want me to help you"
- She asked if I wanted her to help me.

Dalam kalimat : orders, requests, advice & suggestions, reported speech-nya menggunakan invinitive.
-I told Andi to be careful crossing the glacier.
-The old lady has asked us to be quiet after mid night
- The accountants advice us to raise prices by 8 %

Dalam kalimat negative , requests, reported speech-nya menggunakan negative infinitive
-Margaret told me not to worry. (Margaret memberi tahu saya untuk tidak hawatir)

QUANTIFIERS (Penentu Jumlah) Bag. 2

Al Faqih Warsono

Pada bagian 2 ini, quantifiers (Penentu jumlah benda) dikaitkan dengan benda yang dapat dihitung (countable nouns). Dalam hal ini quantifiers digunakan sebagai penentu jumlah bagi kata benda yang berbentuk "berjamaah", yaitu jumlahnya banyak. Untuk mempermudah penghitungan, maka digunakan quantifiers.  Berikut contohnya:



A piece of paper (selembar kertas)












A jar of candies (setoples/sebit permen)








A jar of pickles ( setoples/sebit asinan)










A bunch of bananas (sesikat/sesisir pisang)







 a plate of cookies (sepiring kueh)





a plate of cookies (sepiring kueh)








A box of chocolates (sekotak cokelat)








 A plate of sweets (sepiring gula-gula) 







A box of ring (sekotak cincin)






A box of jewelry (sekotak permata)












 a box of matches (sekotak korek api)









a troley of shoppings (satu kereta dorong belanjaan)










A pack of cigarettes (sebungkus rokok)









a basket of fruits  (sekeranjang buah-buahan)










a box of matches (sekotak korek api)








a carton of eggs








a bucket of flowers







Catatan:
Quantifiers dalam bagian ini diikuti dengan kata-kata benda bentuk jamak, misalnya: flowers, eggs, matches,  cigarette,  fruits , dan lain-lain. Kata benda jamak tidak harus berakhiran dengan "-s", tetapi juga ada kata benda lain yang tidak berakhiranm dengan "-s" meskipun berbentuk jamak, misalnya: sheep (domba-domba) dalam a companion of sheep (sekawanan domba), children (anak-anak) dalam a group of four children (satu kelompok anak), dll.

Selasa, 15 November 2011

QUANTIFIERS (Penentu Jumlah) Bag. 1

Al Faqih Warsono

Quantifiers adalah pembilang/penentu jumlah.
Kita menggunakan Quantifiers, yaitu kata-kata seperti  “a piece (sepotong/selembar/sehelai)” dengan kata benda yang tidak dapat dihitung (uncountable nouns) agar dapat ditentukan/dihitung jumlahnya. Begitu juga Quantifiers yang diikuti oleh kata benda yang dapat dihitung (countable nouns) seperti  candies (permen), matches (korek api) dan lain-lain. Kata “of” di antara kedua kata benda itu berarti “berisi…” atau “mengandung…”. Berikut adalah contoh-contoh quantifiers dan uncountable nouns-nya.


A bar of chocolate (sebatang cokelat)







 
A glass of water (segelas air)









 A drop of sauce (setumpah saus)








 
A cup of coffee (secangkir kopi)









 A cup of milk  (secangkir susu)










 
a cup of tea   (secangkir teh)










A jar of jam (sebotol kecil selai)









 A piece of cheese (sepotong keju)







 
A spoon of syrup (sesendok sirup)










 
A spoon of sugar (sesendok gula)







 
A bowl of rice ( semangkok nasi)








 
A jar of honey (sebotol kecil madu)









 
A jar of peanut butter  (setoples/sebit mentega kacang)










A bowl of noodle ( semangkok mi)










A bowl of soup (semangkok sayur)







 
a bag of sugar (sekarung gula)










A plate of rice ( sepiring nasi)








A box of milk (sekotak susu)








 
A slice of chocolate cake (sepotong kue cokelat)










A plate of spaghetti (sepiring spaghetti)









A loaf of bread (sepotong roti)








 A bottle of milk (sebotol susu)












A glass of milk (segelas susu)












 A pile of sand (segundukan/seonggok pasir)








 A sack of rice ( sekarung beras)












  A slice of chocolate cake (sepotong kue cokelat)









A bunch of spinach (seikat bayam)











 A bunch of celery (seikat seledri)