Rabu, 16 November 2011

DIRECT AND REPORTED SPEECH (Ucapan langsung & laporan)

Al Faqih Warsono

A. DIRECT SPEECH

Direct speech adalah ucapan langsung yang diucapkan oleh orang yang bersangkutan dalam situasi yang sebenarnya. Dalam teks berbentuk Narrative umumnya banyak menggunakan ucapan jenis ini. Perhatikan cuplikan cerita diambil dari  


Then he told the terrified fox to make the division. The fox accumulated all that they had killed into one large heap and left to himself the smallest possible share. The rest he requested the lion to have.

"Who has taught you, my dear fellow, the art of division? You are perfect to a fraction," said the lion, pleased as punch.

"I learned it from the ass sir, by witnessing his fate," replied the fox. He made up his mind never to take a lion as partner in any future venture

Ungkapan yang di cetak tebal itu adalah contoh dari direct speech.
Kata kerja (verbs) yang digunakan biasanya: ask (meminta/bertanya), exclaim  (menyeru), suggest (menyarankan), reply (menjawab), cry (menangis), reflect  (mencerminkan), suppose (menganggap), grunt (mendengkur), snarl (menggertak), hiss (mendesah), whisper (berbisik).

B. REPORTED SPEECH

Reported speech adalah merupakan indirect speech (ucapan tidak langsung). Reported speech adalah ucapan yang secara tidak labgsung diucapkan oleh yang bersangkutan, sehingga disampaikan oleh orang lain dalam situasi yang berbeda dengan situasi yang sebenarnya. Wartawan, misalnya, melaporkan hasil pembicaraan oirang dengan menggunakan kata-katanya sendiri, tetapi tetap isinya sama dengan yang diucapkan oleh yang bersangkutan.  Kita membicarakan ide yang diungkapkan tanpa mengutip kata-kata yang diucapkannya, tetapi dengan menggunakan susunan kalimat/ucapan sendiri. Biasanya menggunakan kata "that" dalam kalimat pernyataan, "wheter" dalam kalimat interrogative, kata tanya dalam kalimat tanya. Untuk lebih jelas perhatikan contoh penggalan cerita yang dikutip dari



Ten-year-old Preeti looked at the computer screen. She had received an email from the editor of the site Natkhat informing her that her story had been accepted for publication. The editor wanted to create Preeti's home page and had sent her a questionnaire asking her to list out her favourite things.

Ungkapan yang di cetak tebal itu adalah contoh dari reported speech.




Ucapan tidak langsung tersebut sebenarnya berasal dari ucapan langsung sebuah e-mail yang ditulis oleh editor. Yaitu : She had received an email from the editor of the site Natkhat . It sid, "Preeti, your story has been accepted for publication." "We want   to create your home page and we have sent you a questioraire  asking you to list out your favorite things".

Bandingkan:
- He said, "I'm going home"
-He said (that) he was going home.

-Mum says, "Why aren't you at school?"
-Mum wants to know why you aren't at school.

-He said, "I love you"
-He said (that) he loved me.

- Peter said, "Why don't we phone him now?"
-Peter suggested phoning him straight away, atau
- Peter asked me why we didn't phone him at that time, atau
- Peter wanted to know why we didn't phone him at that time.


C. CARA MENYUSUN REPORTED SPEECH BERDSARKAN DIRECT SPEECH.




Direct Speech
Reported Speech
Ato: I like melons
Ato told me, “I like melons”
He said he liked melons
Ato told me that he liked melons
Ato: Is it raining?


Ato told me, “I’m waiting for you”
He asked if it was raining
Ato wanted to know whether it was raining
Ato told me that he was waiting for me.
Hani: I didn’t recognize you

Hani whispered me, “Budi was interested in your speech”
She explained that she hadn’t recognized me
Hani whispered me that Budi had been interested in my speech.
I told Hani: You’ve annoyed the dog
I told her that she’d annoyed the dog
Joy: I was joking about the price
He said he was joking about the price
He said he had been joking about the price
You: I hadn’t seen her before that day
You said you hadn’t seen her before that day
I : We’ll be late
I was afraid we’d be late
Ita: I can swim
Ita and Aji: It may rain
She thought she could swim
They said  it might rain
I told Aji: You could be right
I felt he could be right
He said, “I might come”
He said that he might come
Ita: That should be interesting
Ita said it should be interesting
Aji: I must go
Aji said he must go

Catatan:
Jika dalam Reported speech, kata kerja (verb) nya menggunakan present (kini), future (yang akan datang), present perfect (kini telah sempurna), maka verb (kata kerja) juga sama dalam direct speech.

- Will I be in time?
- She wants to know if she will be in time.

- Was your operation successful?
- He’ll certainly ask you if your operation was successful

- I don’t want to go
- I’ve already told you that I don’t want to go

Jika yang dilaporkan ternyata masih berlaku sampai sekarang, maka bentuk present tetap berlaku, misalnya:
- The earth goes round the sun
- Galileo proved that the earth goes round the sun.

- I’m only 28 years.
- She told me the other day that she’s only 28 years.

REPORTED QUESTIONS
Auxiliary verbs (kata kerja bantu) dan tanda tanya yang digunakan dalam kalimat tanya, tidak digunakan dalam reported questions.
-How do you feel?
- The nurse asked how I felt

-Why is your mother driving so fast?
- I wondered why my mother was driving so fast.

-Where are all the people living?
- Jane couldn't understand where all the people were living.

"IF" atau "WHETHER" digunakan untuk kalimat tanya yang tidak menggunakan kata tanya (interrogative).
- Do you want the town center
- The bus driver asked if / whether I wanted the town center

-Can you help me?
- I don't know if / whether I can help you.

Kata yang iasa digunakan dalam kalimat direct tapi tidak pada reported adalah:
-She said, "Do you want me to help you"
- She asked if I wanted her to help me.

Dalam kalimat : orders, requests, advice & suggestions, reported speech-nya menggunakan invinitive.
-I told Andi to be careful crossing the glacier.
-The old lady has asked us to be quiet after mid night
- The accountants advice us to raise prices by 8 %

Dalam kalimat negative , requests, reported speech-nya menggunakan negative infinitive
-Margaret told me not to worry. (Margaret memberi tahu saya untuk tidak hawatir)

QUANTIFIERS (Penentu Jumlah) Bag. 2

Al Faqih Warsono

Pada bagian 2 ini, quantifiers (Penentu jumlah benda) dikaitkan dengan benda yang dapat dihitung (countable nouns). Dalam hal ini quantifiers digunakan sebagai penentu jumlah bagi kata benda yang berbentuk "berjamaah", yaitu jumlahnya banyak. Untuk mempermudah penghitungan, maka digunakan quantifiers.  Berikut contohnya:



A piece of paper (selembar kertas)












A jar of candies (setoples/sebit permen)








A jar of pickles ( setoples/sebit asinan)










A bunch of bananas (sesikat/sesisir pisang)







 a plate of cookies (sepiring kueh)





a plate of cookies (sepiring kueh)








A box of chocolates (sekotak cokelat)








 A plate of sweets (sepiring gula-gula) 







A box of ring (sekotak cincin)






A box of jewelry (sekotak permata)












 a box of matches (sekotak korek api)









a troley of shoppings (satu kereta dorong belanjaan)










A pack of cigarettes (sebungkus rokok)









a basket of fruits  (sekeranjang buah-buahan)










a box of matches (sekotak korek api)








a carton of eggs








a bucket of flowers







Catatan:
Quantifiers dalam bagian ini diikuti dengan kata-kata benda bentuk jamak, misalnya: flowers, eggs, matches,  cigarette,  fruits , dan lain-lain. Kata benda jamak tidak harus berakhiran dengan "-s", tetapi juga ada kata benda lain yang tidak berakhiranm dengan "-s" meskipun berbentuk jamak, misalnya: sheep (domba-domba) dalam a companion of sheep (sekawanan domba), children (anak-anak) dalam a group of four children (satu kelompok anak), dll.

Selasa, 15 November 2011

QUANTIFIERS (Penentu Jumlah) Bag. 1

Al Faqih Warsono

Quantifiers adalah pembilang/penentu jumlah.
Kita menggunakan Quantifiers, yaitu kata-kata seperti  “a piece (sepotong/selembar/sehelai)” dengan kata benda yang tidak dapat dihitung (uncountable nouns) agar dapat ditentukan/dihitung jumlahnya. Begitu juga Quantifiers yang diikuti oleh kata benda yang dapat dihitung (countable nouns) seperti  candies (permen), matches (korek api) dan lain-lain. Kata “of” di antara kedua kata benda itu berarti “berisi…” atau “mengandung…”. Berikut adalah contoh-contoh quantifiers dan uncountable nouns-nya.


A bar of chocolate (sebatang cokelat)







 
A glass of water (segelas air)









 A drop of sauce (setumpah saus)








 
A cup of coffee (secangkir kopi)









 A cup of milk  (secangkir susu)










 
a cup of tea   (secangkir teh)










A jar of jam (sebotol kecil selai)









 A piece of cheese (sepotong keju)







 
A spoon of syrup (sesendok sirup)










 
A spoon of sugar (sesendok gula)







 
A bowl of rice ( semangkok nasi)








 
A jar of honey (sebotol kecil madu)









 
A jar of peanut butter  (setoples/sebit mentega kacang)










A bowl of noodle ( semangkok mi)










A bowl of soup (semangkok sayur)







 
a bag of sugar (sekarung gula)










A plate of rice ( sepiring nasi)








A box of milk (sekotak susu)








 
A slice of chocolate cake (sepotong kue cokelat)










A plate of spaghetti (sepiring spaghetti)









A loaf of bread (sepotong roti)








 A bottle of milk (sebotol susu)












A glass of milk (segelas susu)












 A pile of sand (segundukan/seonggok pasir)








 A sack of rice ( sekarung beras)












  A slice of chocolate cake (sepotong kue cokelat)









A bunch of spinach (seikat bayam)











 A bunch of celery (seikat seledri)






















Kamis, 10 November 2011

POSSESSIVE (KEPUNYAAN)

Al Faqih Warsono

Ada beberapa cara untuk menyatakan kepemilikan terhadap sesuatu.Antara lain yaitu dengan menggunakan:
  1. Kata kerja "have" dalam predikatnya.
    • I have a book (saya punya sebuah buku)
    • Ani has a new bag (Ani punya sebuah tas baru)
    • He had a big house (Ia punya sebuah rumah besar)
  2. Possessive adjectives (Kata sifat kepemilikan)
    • It is my book (Itu buku [kepunyaan] saya)
    • This is her new bag. (Ini adalah tasnya yang baru)
    • His house is over there. (Rumahnya ada di sana)
    • The book is mine. (buku itu milikku)
    • The new bag is hers. (Tas baru tersebut adalah miliknya)
    • The big house is his.  (Rumah besar itu miliknya)
  3. Kata kerja "belong to" dalam predikatnya.
    • This book belongs to me. (Buku ibi milik saya)
  4. Apostrophe s (--'s)
    Apostrophe (--'s) yang berarti kepunyaan adalah yang digunakan diantara kata benda, bukan sebagai predikat. Cara mengartikan apostrophe (--'s) adalah kata setelah apostrophe (-'s) + nya + kata sebelum apostrophe (-'s). Lihat contoh berikut:
    • It is Anto's book (Itu bukunya Anto).
    • Maman's house is big. (Rumahnya Maman besar)
      Bandingkan dengan apostroiphe (-'s) sebagai predikat berikut ini:
    • It's his book. (Itu [adalah] bukunya)  atau
    • Anto's a boy. (Anto adalah seorang cowok) atau
    • The book's blue. (Buku itu [berwarna] biru)

      Pada contoh (1) dan (2) di atas apostrophe (-'s) berfungsi sebagai kepunyaan, karena berada diantara dua benda (Anto + book, Maman + house). Sedangkan pada contoh (3)-(5) adalah bukan kepemilikan karena berfungsi sebagai predikat.
      It's = it is, Anto's = Anto is, The book's = The book is.
 Perbandingan pengungkapan dengan pengertian yang serupa adalah:

I have a book
(aku punya sebuah buku)
It is my book
Itu bukuku
The book belongs to me
Buku itu milikku

Tom has a toy
(Tom punya mainan)
It is his toy
(Itu mainannya)
The toy belongs to him
(Mainan itu miliknya)
Tom’s toy is red
(Mainannya Tom merah)
The boys have balls
(Anak-anak itu punya bola)
Those are their balls.
(Itu bola-bola mereka)
The balls belong to them
(Bola-bola itu milik mereka)
The boys’ balls are interesting
(bola-bolanya mereka sangat menarik)

Jadi, ungkapan:
Alec is Barbara's husband (Alek adalah suaminya Barbara), bermakna:
Barbara has a husband. He is Alec. (BArbara punya suiami. Ia adalah Alek), jadi:
Alec belongs to Barbara. (Alek milik Barbara), jadi:
Alec is her husband. (Alek adalah suaminya).

Adverb of Frequency (Kata keterangan Frekwensi)

Al Faqih Warsono


Adverb of frequency adalah kata keterangan frekwensi, yaitu kata keterangan yang menerangkan predikat kalimat tersebut. Dalam penulisannya, adverb of frequency ditulis :

-       sebelum kata kerja/sesudah to be
~ I always drink coca cola
~ I am always fit
-       dalam ungkapan
~ Sometimes good. Kalimat sesungguhnya  adalah It’s sometimes good. (Cuaca kadang-kadang baik)
~ Never die. Kalimat sesungguhnya  adalah God never dies (Tuhan tidak pernah mati)
-       Berikut ini adalah macam-macam adverb of frequency yang biasa digunakan dalam bahasa Inggris:
1.              Frequently (sering)
2.              Always (selalu)
3.              Rarely (jarang)
4.              Often (sering)
5.              Sometimes (kadang-kadang)
6.              Seldom (jarang)
7.              Usually (biasanya)
8.              Never (tidak pernah)

FAMILY TREE (POHON KELUARGA)

Al Faqih Warsono

FAMILY TREE (POHON KELUARGA)

Family tree adalah struktur /susunan keluarga yang dibuat menyerupai pohon dengan akar-akarnya atau cabang-cabangnya. Batangnya adalah "SAYA", cabangnya adalah orang tua, kakek dst. ke atas, akarnya adalah anak, cucu dst. ke bawah. Berikut bagan contoh "Family Tree"


Catatan:
  • kata yang dicetak tebal adalah sebutan dalam keluarga.
  • cara mengartikan : frasa --(A)--'s --(B)---  adalah (B)nya (A). aphostrope (-'s) berarti kepunyaan.

Dari bagan "family tree" di atas diperoleh :
1. Rudi = Aisah's husband (Suaminya Aisah)
2. Rudi = Roy's father. (ayahnya Roy)
3. Rudi = Uun's father-in-law (ayah mertuanya Uun)
4. Rudi = Nuni's grandfather-in-law (kakek mertuanya Nuni)
5. Rudi = Ali's grandfather (kakeknya Ali)
6. Rudi = Imas' grandfather (kakeknya Imas)
7. Rudi = Budi's grandfather-in-law (kakek mertuanya Budi)

8. Rudi = Siti's grand-grandfather (bapak buyutnya Siti)
9. Rudi = Sukri's grand-grandfather (bapak buyutnya Sukri)
10.  Rudi = Jaya's grand-grandfather (bapak buyutnya Jaya)

11. Asiah = Rudi's wife (isterinya Rudi)
12. Asiah =Roy's mother (ibunya Roy)
13. Asiah = Uun's mother-in-law (Ibu mertuanya Uun)
14. Asiah =Nuni's grandmother-in-law (Nenek mertuannya Nuni)
15. Asiah = Ali's grandmother (neneknya Ali)
16. Asiah = Imas' grandmother (neneknya Imas)
17 Asiah = Budi's grandmother-in-law (nenek mertuanya Budi)
18. Asiah = Siti's grand-grandmother (ma buyutnya Siti)
19. Asiah =Sukri's grand-grandmother (ma buyutnya Sukri)
20. Asiah =Jaya's grand-grandmother (ma buyutnya Jaya)

21.  Roy = Rudi's son (anak laki-lakinya Rudi)
22. Roy = Asiah's son (anak laki-lakinya Asiah)
23.  Roy =Uun's husband (suaminya Uun)
24. Roy =Ali's father (ayahnya Ali)
25. Roy =Imas' father (ayahnya Imas)
26. Roy =Nuni's father-in-law (ayah mertuanya Nuni)
27. Roy =Budi's father-in-law (ayah mertuanya Budi)
28. Roy = Siti's grandfather (kakeknya Siti)
29. Roy = Sukri's grandfather (kakeknya Sukri)
30. Roy = Jaya's grandfather (kakeknya Jaya)

31. Uun = Roy's wife (isterinya Roy)
32. Uun = Nuni's mother-in law (ibu mertuanya Nuni)
33. Uun = Ali's mother (ibunya Ali)
34. Uun = Imas' mother (ibunya Imas)
35. Uun = Budi's mother-in law (ibu mertuanya Budi)
36. Uun = Siti's grandmother (neneknya Siti)
37. Uun = Sukri's grandmother (neneknya Sukri)
38. Uun = Jaya's grandmother (neneknya Jaya)

39.Nuni = Ali's wife (isterinya Ali)
40. Nuni = Imas' sister-in-law (saudara iparnya Imas)
41. Nuni = Budi' sister-in-law (saudara iparnya Budi)
42. Nuni = Siti's mother (ibunya Siti)
43. Nuni = Sukri's mother (ibunya Sukri)
44.  Nuni =Jaya's aunt (bibi/tantenya Jaya)
45. Nuni = Roy's daughter-in-law (menantu perempuannya Roy)
46. Nuni = Uun's daughter-in-law (menantu perempuannya Uun)
47. Nuni = Rudi's granddaughter-in-law (cucu menantu perempuannya Rudi)
48. Nuni = Asiah's granddaughter-in-law (cucu menantu perempuannya Asiah)

49.  Ali = Nuni's husband (suaminya Nuni)
50. Ali =Siti's  father (ayahnya Siti)
51. Ali =Sukri's  father (ayahnya Sukri)
52. Ali = Imas'  brother (saudara laki-lakinya Imas)
53.  Ali = Budi's  brother-in-law (saudara ipar laki-lakinya Budi)
54. Ali = Jaya's uncle (pamannya Jaya)
55. Ali = Roy's son (anak laki-lakinya Roy)
56. Ali = Uun's son (anak laki-lakinya Uun)
57. Ali = Rudi's grandson (cucu laki-lakinya Rudi)
58. Ali = Asiah's grandson (cucu laki-lakinya Asiah)

59. Imas = Ali's sister (saudara perempuannya Ali)
60. Imas =Budi's wife (isterinya Budi)
61. Imas =Jaya's mother (ibunya jaya)
62. Imas =Nuni's sister-in-law (saudara ipar perempuannya Nuni)
63. Imas = Siti's aunt (bibi/tantenya Siti)
64. Imas = Sukri's aunt (bibi/tantenya Sukri)
65. Imas =Roy's daughter (anak perempuannya Roy)
66. Imas =Uun's daughter (anak perempuannya Uun)
67.  Imas =Rudi's granddaughter (cucu perempuannya Rudi)
68. Imas =Asiah's granddaughter (cucu perempuannya Asiah)

69. Budi = Imas' husband (suaminya Imas)
70. Budi = Jaya's father (ayahnya Jaya)
71. Budi =Ali's brother-in-law (saudara ipar laki-lakinya Ali)
72. Budi = Nuni's brother-in-law (saudara ipar laki-lakinya Nuni)
73.  Budi = Roy's son-in-law (menantu laki-lakinya Roy)
74. Budi = Uun's son-in-law (menantu laki-lakinya Uun)
75. Budi = Rudi's grandson-in-law (cucu menantu laki-lakinya Rudi)
76. Budi = Asiah's grandson-in-law (cucu menantu laki-lakinya Asiah)

77. Siti = Sukri's sister (saudara perempuannya Sukri)
78. Siti = Jaya's cousin (saudara tunggal cucu/sepupunya Jaya)
79. Siti = Nuni's daughter (anak perempuannya Nuni)
80. Siti = Ali's daughter (anak perempuannya Ali)
81. Siti = Imas' niece (keponakan perempuannya Imas)
82. Siti =Budi's niece (keponakan perempuannya Budi)
83. Siti = Roy's granddaughter (cucu perempuannya Roy)
84. Siti = Uun's granddaughter (cucu perempuannya Uun)
85. Siti = Rudi's grand-granddaughter (anak buyut perempuannya  Rudi)
86. Siti = Asiah's grand-granddaughter (anak buyut perempuannya  Asiah)

87. Jaya = Siti' cousin  (saudara tunggal cucu/sepupunya Siti)
88. Jaya =Imas' son (anak laki-lakinya Imas)
89. Jaya = Budi's son (anak laki-lakinya Budi)
90. Jaya = Ali's nephew (keponakan laki-lakinya Ali)
91. Jaya = Roy's grandson (cucu laki-lakinya Roy)
92. Jaya = Uun's grandson (cucu laki-lakinya Uun)
93.  Jaya = Rudi's grand-grandson (anak buyut laki-lakinya Rudi)
94. Jaya = Asiah's grand-grandson (anak buyut laki-lakinya Asiah)

95. Rudi, Roy, Ali, Budi = men (orang laki-laki)
96. Asiah, Uun, Nuni, Imas = women (orang perempuan)
97. Siti = a girl  (seorang anak perempuan / gadis)
98. Sukri, Jaya = boys (anak-anak laki-laki / cowok)

Jumat, 04 November 2011

POSSESSIVE ADJECTIVES (Kata sifat kepunyaan)

Al Faqih Warsono

Possessive adjective adalah kata sifat yang menunjukkan kepunyaan.
Sebenarnya uintuk menyatakan kepunyaan banyak caranya:
1. Dengan menggunakan kata "have"
    I have a book (saya punya sebuah buku)
2. Dengan menggunakan kata "belong"
    The book belongs to me (buku itu kepunyaan saya)
3. Dengan menggunakan Possessive adjective.
    My.. (kepunyaanku), your... (kepunyaanmu), his... (kepunyaannya [laki-laki]), 
    her... (kepunyaannya [perempuan]), Their... (kepunyaan mereka), our... (kepunyaan kita), 
    its... (kepunyaannya [bukan orang])

Penyataan:  Hasan has a book (Hasan punya sebuah buku)
dapat diungkapkan dengan cara lain, yaitu:
1. The book is his. (buku itu miliknya)
2. It is his book (itu adalah bukunya)
3. The book belongs to him. ( buku itu miliknya)
4. It is Hasa's book.  (Itu adalkah Bukunya Hasan)

Berikut adalah tabel cara mengganti subjek kalimat dengan keta ganti kepunyaan (possessive adjectives)

Subject
Possessive adjective
I have a book (saya punya buku)
You have a bag (kamu punya tas)
She has a computer (Dia punya komputer)
He has a comic (Dia punya komik)
The cat has a tail  (Kucing itu punya ekor)
We have a classroom  (Kami punya kelas)
They have a house (Mereka punya rumah)
It is my book (Itu buku saya)
It is your bag  (Itu tas kamu)
It is her computer (Itu komputernya)
It is his comic (Itu komiknya)
It is its tail  (Itu ekornya)
It is our classroom  (Itu komputer kami)
It is their house  (Itu rumah mereka)