Kamis, 03 November 2011

To Be

Al Faqih Warsono


To Be

To be biasanya digunakan mengikuti subjek kalimatnya. Persyaratan menggunakan to be adalah yang umum adalah dalam kalimat sederhana (simple),
  1. tidak menggunakan kata kerja dalam predikatnya
  2. predikat menggunakan kata kerja bentuk sedang (..ing), passive, atau to infinitive

Ada beberapa macam bentuk to be dalam bahasa Inggris, yaitu:
  1. Is
  2. Am
  3. Are
  4. Was
  5. Were
  6. Be
  7. Being
  8. Been

Is
“is” biasa dipakai setelah subjek orang ketiga tunggal atau benda tunggal atau kata gantinya, yaitu : he, she, it, Jaka, Inah, A cat, the car, dan lain-lain.
Misalnya:
1. Mariam is a girl. (Mariam adalah seorang gadis)
“Mariam” adalah orang ketiga tunggal, kata penggantinya adalah “she (dia perempuan)” berfungsi sebagai “subjek”, sedangkan “a girl” adalah bukan kata kerja tetapi complement (pelengkap) predikat.

Tabel Subjek dan To Be
Subjek
To Be present
To Be lampau
I   (saya)
am
Was
He  (dia laki-laki)
is
Was
She (dia perempuan)
is
Was
It   (dia bukan orang)
is
was
You (kamu)
are
were
We  (kami)
are
were
They  (mereka)
are
were

2. He is studying English. (Dia sedang belajar Bahasa Inggris)
“He” adalah pengganti orang ketiga tunggal dan berfungsi sebagai “subjek”, sedangkan “studying” adalah kata kerja yang menggunakan akhiran “..ing” yang berarti sedang dalam predikatnya.

3. The door is opened by Anwar. (Pintu itu dibuka oleh Anwar)
“The door” adalah benda tunggal, kata penggantinya adalah “it”, sedangkan “opened” adalah kata kerja ketiga, ingat kata kerja ketiga yang didahului oleh “to be” berarti passive.

Am
“am” biasa dipakai setelah subjek orang pertama tunggal, yaitu I (saya). Contoh:
  1. I am a student (saya seorang murid)
  2. I am sleeping (saya sedang tidur)
  3. I am called by my mom (saya dipanggil ibu)

Are
“are” biasa dipakai setelah subjek orang kedua tunggal, yaitu : you (kamu/kalian), orang ketiga jamak, yaitu : they (mereka), Andi and Yuda, atau benda jamak, yaitu: the cats (kucing-kucing), some trees (beberapa pohon), dan lain-lain.
Contoh:
  1. You are in the office. (kamu/kalian ada di kantor)
  2. They are playing basketball. (mereka sedang bermain bola basket)
  3. The cats are sick. (kucing-kucing itu sakit)

Was
“was” biasa dipakai setelah subjek orang pertama/ketiga tunggal atau benda tunggal atau kata gantinya, yaitu : I, he, she, it, Jaka, Inah, A cat, the car, dan lain-lain, dalam waktu lampau.
Keterangan waktu lampau biasanya: yesterday (kemarin), last… (… yang lalu), … ago (… yang lalu), this morning (tadi pagi).
Misalnya:
  1. Mariam was sick yesterday. (Kemarin mariam sakit)
  2. I was living in Jakarta two months ago. (saya tinggal di Jakarta 2 bulan lalu)
  3. The dog was keeping my house last night. (anjing itu menjaga rumahku semalam)
  4. My car was painted blue this morning. (mobilku dicat biru tadi pagi)

Were
“were” biasa dipakai setelah subjek orang kedua tunggal, yaitu : you (kamu/kalian), orang ketiga jamak, yaitu : they (mereka), Andi and Yuda, atau benda jamak, yaitu: the cats (kucing-kucing), some trees (beberapa pohon), dan lain-lain, dalam waktu lampau.
Contoh:
  1. You were in the office yesterday. (kamu/kalian ada di kantor kemarin)
  2. They were playing basketball last Sunday. (mereka sedang bermain bola basket Ahad lalu)
  3. The cats were on the roof last night . (kucing-kucing ada di atap tadi malam)

Be
“be” biasa digunakan jika dalam kalimat yang menggunakan “modals” atau “to infinitve” yang bukan diikuti kata kerja penuh.
English modals meliputi: Will (akan/mau), shall (akan), can (dapat), may (boleh/mungkin), must (harus), should (seharusnya), would (akan/mau), could (dapat/mau), might (mungkin), dan be going to (akan).
Contoh:
1. I will be happy. (saya akan bahagia)
    “will” adalah “modals” dan “happy” adalah kata sifat, bukan kata kerja penuh. “be” digunakan sebagai pengganti kata kerja dalam predikatnya.
2. I want to be a doctor. (saya ingin menjadi dokter)
    “to”setelah “want” diikuti “a doctor” yang bukan kata kerja, maka kata “be” disisipkan di antaranya.

Being
“being” biasa digunakan dalam kalimat sedang tapi berbentuk passive, atau sedang yang bukan diikuti bentuk kata kerja. Contoh:
  1. Amir’s house is being renovated. (rumah Amir sedang direnovasi) (passive sedang)
  2. His mother was being sick. (ibunya sedang sakit)

Been
“been” biasa digunakan dalam kalimat perfect (sudah sempurna, yakni berarti “telah”) yang diikuti bentuk passive, atau diiktui bukan kata kerja penuh. Contoh:
1. The bicycle has been fixed by my uncle. (sepeda itu telah diperbaiki oleh pamanku)
Bentuk perfect (sempurna) mengikuti pola : have/has/had + kata kerja ke-3. “been” adalah bentuk kata kerja ke-3 dari “to be” (lihat kamus, pada irregular verbs).  Sedangkan bentuk passive mengikuti pola: “to be” + kata kerja ke-3.
Jadi, “has” + kata kerja ke-3, berarti “telah”, dan “fixed” yang didahului “to be” berarti “di…”.

2. It has been sunny today. (hari ini telah menjadi terang/cerah)
    Bentuk perfect (sempurna) “has” diikuti bukan kata kerja tetapi kata sifat, yaitu “sunny (cerah bersinar), maka disisipi bentuk kata kerja ke-3 dari “to be”, yaitu “been”

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.